DKI tingkatkan akses air bersih bagi seluruh warga

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Daerah DKI Jakarta berupaya meningkatkan akses air bersih bagi seluruh warganya, hal ini erat kaitannya dengan isu pembangunan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, khususnya upaya mengatasi stagnasi air bersih.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh warga untuk mendorong seluruh warga mendapatkan air bersih,” kata Sekretaris Kesejahteraan Masyarakat (Askesera) DKI Jakarta Widyastuti dalam acara yang digelar secara daring, Rabu.

Ia mengatakan, akses terhadap air bersih sangat penting. “Nanti juga terkait dengan SDM,” ujarnya

Statistik Kementerian Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) menunjukkan bahwa rencana penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan memimpin sebesar 70 persen dalam mencegah penyebaran penyakit atau penyakit.

Penyediaan air bersih menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pasca ibu kota negara Indonesia berpindah ke Ibu Kota Kepulauan (IKN) di Kalimantan Timur.

Widyastuti. . bekerja

Direktur Perumda PAM Jaya Pelayanan Syahrul Hasan pada April lalu mengumumkan, pekerjaan pemasangan pipa PAM di wilayah DKI Jakarta sudah mencapai 67 persen dan ditargetkan selesai pada 2030.

Angka tersebut berbeda dengan yang disampaikan Kepala Dinas Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Iwan Kurniawan.

Iwan yang mewakili Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah DKI Jakarta pada acara yang sama dengan Widyastuti mengatakan, pada tahun 2023, jumlah rumah tangga yang mendapat air bersih sebanyak 66,73 persen.

Pada saat yang sama, 21,19 persen rumah tangga sudah memiliki akses terhadap layanan pembersihan pipa.

Sementara itu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, diketahui 0,08 persen rumah tangga tidak memiliki sumber air minum.

Menurut Iwan, penyediaan air minum merupakan bagian dari upaya pemerintah membantu mengurangi kantong-kantong kemiskinan di Jakarta.

Untuk mengentaskan kemiskinan diperlukan kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan di bidang tersebut.

“Diharapkan peran serta pihak-pihak terkait dapat mengkoordinasikan program-program yang ada, dalam hal pengentasan kemiskinan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan secara berkala,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours