DLH wilayah aglomerasi bersinergi atasi polusi udara

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – D.K. Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Jawa Barat dan Banten bekerja sama untuk mengendalikan polusi.

Jakarta, Kamis (27/6) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kerja sama antar DLH sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan bersama pencemaran udara di kawasan konglomerat Jakarta.

Menurut dia, koordinasi dilakukan antara DLH Jakarta, Jawa Barat, Banten dengan DLH Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Dipok, Kota Tanggerang, Kabupaten Tanggerang, Kota Tangsel, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

Tujuannya adalah untuk mengendalikan polusi udara

Acep menjelaskan, sebagai pusat perekonomian global Indonesia, Jakarta mempunyai mandat untuk berkontribusi dalam perencanaan lingkungan hidup secara kolektif.

Ia mengatakan, kota dan kabupaten Zabodetabek telah menandatangani kesepakatan bersama untuk meningkatkan kualitas udara.

Kesepakatan tersebut diprakarsai oleh Pemprov DKI Jakarta dan memuat tugas keselamatan udara nasional sebagai wadah penyusunan strategi pengendalian pencemaran udara terpadu untuk meningkatkan kualitas udara di setiap wilayah administratif. .

Selain itu, percepatan kegiatan uji emisi kendaraan bermotor juga menjadi salah satu pembahasan Dalam situasi ini, pengelolaan data terpadu melalui aplikasi SIUMI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sangat membantu dalam pemantauan dan penilaian kualitas udara.

Inventarisasi emisi dan pembagian data di setiap wilayah juga merupakan bagian dari upaya terkoordinasi ini DLH Jakarta juga akan melakukan uji emisi seluler di wilayah Jabodetabek.

“Kami berharap DLH Group dapat mendorong kegiatan kolaboratif dan mengambil tindakan yang lebih baik untuk kualitas udara bersih di wilayah Zabodetabek,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam menjaga kualitas udara juga dibahas dalam kesempatan tersebut.

DLH Jakarta dan daerah lainnya sepakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai program pendidikan dan kampanye lingkungan hidup.

Isu penting lainnya adalah komitmen untuk melibatkan pihak swasta dalam pengendalian pencemaran udara

“Kami mengajak korporasi untuk berpartisipasi aktif dalam program pengendalian pencemaran udara karena sektor swasta berperan besar dalam penurunan emisi industri,” ujarnya.

Petugas DLH Jabar Andang Hidayat menjelaskan pentingnya pelaksanaan kerja sama ini mengingat kendala yang dihadapi di wilayah klaster seperti terbatasnya penyediaan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) di daerah penyangga dan terbatasnya peralatan uji emisi.

“Hal ini harus segera diatasi melalui kolaborasi yang lebih erat antara DLH provinsi dan kota/kabupaten,” ujarnya.

Sekretaris Eksekutif DLH Banten Ruli Riento mengatakan, koordinasi antar daerah sangat penting.

Ia mengatakan, “Permasalahan pencemaran udara tidak dapat diselesaikan oleh satu daerah saja. Harus dilakukan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi seluruh penduduk di wilayah tersebut.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours