Dokter: Feses berwarna hitam dapat jadi tanda terkena kanker lambung

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis bedah saluran cerna RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Agi Satria Putranto, Sp.B, Subsp.BD(K) mengatakan buang air besar berwarna hitam saat buang air besar bisa menjadi tanda seseorang mengidap kanker lambung.

Padahal, itu (tinja berwarna hitam) bisa menjadi tanda adanya pendarahan pada saluran cerna bagian atas, kata dr. dr. Agi Satria Putranto, Sp.B, Subsp.BD(K) dalam diskusi online di Jakarta, Rabu.

Agi mengatakan feses berwarna hitam disebabkan oleh adanya darah bercampur asam lambung. Pendarahan bisa berasal dari ujung lambung, duodenum, kandung empedu, atau saluran pankreas, atau dari bagian atas usus kecil.

“Kalau keluarnya banyak seperti ini, kita memang perlu memeriksakan diri ke dokter karena fesesnya berwarna hitam dan dokter akan menentukan dari mana pendarahannya,” ujarnya.

Menurut Agi, hal ini perlu diwaspadai karena buang air besar yang banyak dan berwarna gelap bisa membahayakan kesehatan pasien, misalnya menderita anemia akibat keluarnya darah merah dalam jumlah besar

Kondisi ini juga bisa disertai sejumlah dampak lain seperti lesu, mudah lelah, dan penurunan berat badan.

Jika pasien terdiagnosis kanker lambung dan terlambat diobati, kata Agi, rongga di lambung akan menyempit seiring dengan berkembangnya tumor. Dengan demikian, lambung tidak dapat menyerap lebih banyak makanan dan nutrisi lainnya.

Karena sifat tumor yang dapat tumbuh baik di dalam maupun di luar tubuh, Agi juga menjelaskan bahwa hal tersebut dapat mempersulit makanan yang dikonsumsi pasien untuk masuk ke usus.

“Kita lemas karena anemia, makanan kita tidak bisa masuk seharian, karena kita melewati terowongan dari lambung ke usus. Di sana tidak terlalu besar, seperti sedikit lebih besar dari jari telunjuk saya. Tumornya datang. dan menutupinya. Kalau ditutup pasti sakit, tidak makan minum, akibatnya muntah-muntah (selain feses berwarna hitam),” ujarnya.

Agi mengingatkan, jika pasien tidak segera ditolong, tumor di perut bisa menyebar atau menempel ke organ lain.

Oleh karena itu, Agi mengimbau masyarakat untuk memulai pola hidup sehat dengan pola makan yang benar, bergizi, tidak banyak mengonsumsi makanan berlemak dan panas, serta disarankan bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun untuk segera menjalani pemeriksaan kesehatan melalui endoskopi atau biopsi . perut mereka detail.

Disarankan bahwa makanan apa pun yang masuk ke mulut harus dikunyah secara perlahan, sehingga menciptakan tekstur yang halus dan memfasilitasi pemrosesan lambung dan usus yang lebih baik.

“Ini gejala tumor lambung, jika tidak dilakukan tindakan maka akan tumbuh dari dalam dan luar sehingga pasien merasa tidak nyaman dan nyeri karena tumornya meregang,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours