Dokter imbau sekolah beri edukasi makanan sehat cegah obesitas anak

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dr.Dr., pakar nutrisi klinis Universitas Indonesia. Inge Permadhi, SpGK (K) turun ke sekolah untuk memberikan edukasi tentang makanan sehat untuk mencegah risiko obesitas pada anak.

“Di sekolah, guru harus mengajarkan makanan sehat seimbang dan bergizi kepada siswa. Karena anak zaman sekarang sudah pintar, mereka akan mampu menjadi jembatan pendidikan bagi orang tuanya,” kata Inge kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Inge mengatakan pendidikan orang tua dan sekolah harus bekerja sama.

Mendorong sekolah untuk memberikan edukasi tentang makanan sehat dan aktivitas fisik yang cukup agar energi anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Dari sisi orang tua, ia menekankan pentingnya pola hidup sehat, mengonsumsi makanan dan minuman bergizi dan seimbang, serta mendampingi anak mengikuti olahraga favorit keluarga dan aktivitas fisik lainnya.

Orang tua harus mengetahui kandungan nutrisi dari makanan atau minuman yang dimakan anaknya.

Selain itu, orang tua juga harus memahami keadaan anak yang mengalami obesitas disebabkan oleh timbunan lemak yang berlebihan, bukan otot.

Anak mengalami obesitas karena terlalu banyak lemaknya, sehingga orang tua dapat mengurangi asupan makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat sederhana (sederhana), dan juga dapat mengurangi asupan lemak berlebih.

Menurutnya, Anda bisa memulainya dengan memperbanyak makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti buah dan sayur. Selain itu, makanan tinggi lemak, seperti makanan berminyak atau gorengan, juga harus dihindari.

“Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi anak. Jangan lupa untuk mengurangi bahan apa pun yang ditambahkan pada makanan atau minuman agar menjadi lebih manis,” ujarnya.

Anggota Perhimpunan Ahli Gizi Klinik Indonesia ini mengatakan, konsumsi minuman manis yang berlebihan, terutama pada anak-anak, akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan penyakit metabolik seperti diabetes, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, peningkatan asam urat, hipertensi, dan gangguan kesehatan lainnya .

Ia menambahkan, pendidikan harus berpedoman pada pola makan sehat dan gizi seimbang sesuai pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dimana porsi makan sebaiknya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk (hewani dan sayur), sayur mayur, dan buah-buahan. Dapatkan campuran yang tepat antara karbohidrat dan protein, lemak, vitamin dan mineral, serta air untuk kebutuhan tubuh Anda.

Berdasarkan Kajian Kesehatan Dasar tahun 2018, satu dari tiga orang di Indonesia mengalami obesitas. Selain itu, satu dari lima anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan.

Tingkat obesitas juga terus meningkat selama dekade terakhir, dari 8% pada tahun 2007 menjadi 21,8% pada tahun 2018.

Kementerian Kesehatan mengatakan obesitas membahayakan masa depan anak-anak.

Obesitas pada masa kanak-kanak diduga disebabkan oleh asupan makanan dan minuman berkalori tinggi akibat asupan gula dan lemak sederhana yang berlebihan serta kurang berolahraga.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours