Dokter Ingatkan Jangan Minum Obat Nyeri Kepala Lebih dari 15 Hari dalam 1 Bulan

Estimated read time 2 min read

Republik Jakarta – Penderita migrain disarankan untuk tidak minum obat lebih dari 15 hari per bulan. Dokter Spesialis Saraf RSUPN Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sebab, bisa menyebabkan Drug Overuse Headache (MOH) atau sakit kepala karena penggunaan obat-obatan, kata Henry Riyanto Sofyan, SpN(K) Ph.D. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM). dosis.

Henry Zhang beberapa waktu lalu mengatakan, “Penggunaan obat salah dan jumlah hari pemakaiannya salah, sehingga penggunaan obat dibatasi tidak lebih dari 15 hari dalam sebulan.”

Batasi penggunaan obat hingga 15 hari per bulan, kata Henry, terutama untuk obat pereda sakit kepala sederhana seperti parasetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk obat kompleks atau campuran, jangka waktu pemakaiannya lebih singkat, yakni jangka waktu konsumsinya hanya 10 hari.

“Jika sakit kepala berlangsung lebih dari 10 atau 15 hari dalam sebulan, sakit kepala dapat berubah polanya atau memburuk dalam waktu tiga bulan,” kata Henry.

Henry mengatakan obat sakit kepala tidak efektif atau hanya digunakan ketika gejala sakit kepala muncul, berbeda dengan obat demam yang rutin diminum sesuai jadwal. “Tapi jangan berlebihan, saya biasanya menggunakannya dalam waktu seminggu dan saya batasi menjadi tiga atau dua hari dalam seminggu,” kata Henry.

Ia mengatakan, pencegahan serangan migrain dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, pola makan yang sehat, terencana dan seimbang, istirahat yang cukup, dan manajemen stres. “Dalam beberapa kasus, mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, seperti membatasi kafein, menghindari alkohol, dan berhenti merokok, dapat mengurangi atau mencegah frekuensi atau memburuknya migrain,” kata Henry.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours