Dokter Korsel tuntut pembatalan kuota sekolah kedokteran 2025

Estimated read time 2 min read

Seoul (ANTARA) – Asosiasi dokter utama Korea Selatan pada Minggu (9 September) menuntut pemerintah membatalkan rencana penambahan kuota sekolah kedokteran pada tahun 2025 dan 2026, serta membahas kemungkinan penambahan kuota pada tahun 2027 atau setelahnya untuk beradaptasi.

Asosiasi tersebut, Asosiasi Medis Korea (KMA), mengajukan gugatan tersebut setelah pemerintah pekan lalu menyatakan bersedia merevisi rencana tahun 2026 jika komunitas medis dapat memberikan pilihan yang “masuk akal”.

Pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol telah berjanji untuk meningkatkan kuota penerimaan sekolah kedokteran sebanyak 2.000 tempat per tahun selama lima tahun ke depan untuk mengatasi kekurangan dokter.

Sebelumnya pada bulan Juni, pemerintahan Yoon memutuskan untuk meningkatkan kuota tahun depan menjadi sekitar 1.500 siswa.

Sebagai bentuk protes, sebagian besar peserta pelatihan medis mengundurkan diri dari pekerjaannya sejak bulan Februari, sehingga menyebabkan gangguan serius pada sistem layanan kesehatan negara tersebut.

“Pemerintah harus membatalkan rencana penambahan kuota pendidikan kedokteran pada tahun 2025 dan 2026 dan mendiskusikan kemungkinan penyesuaian pada tahun 2027 atau setelahnya,” kata seorang pejabat KPAM.

“Ini syarat kami bisa bergabung dalam badan konsultatif bersama pemerintah dan pihak terkait,” ujarnya.

Ia menambahkan, AKPM tidak perlu lagi mengutarakan sikapnya “karena kami sudah menegaskan bahwa peningkatan drastis ini tidak masuk akal”.

Pemerintah dan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa telah mengusulkan pembentukan badan konsultasi gabungan yang mencakup partai oposisi dan komunitas medis untuk mencari solusi.

Ketua KMA Lim Hyun-taek mengatakan dalam postingan online pada Sabtu (7/9) bahwa pemerintah dan partai oposisi harus mengajukan “proposal yang masuk akal dan terkoordinasi” untuk menyelesaikan krisis medis yang sedang berlangsung.

Namun, pemerintah mengatakan tidak mungkin meninjau kembali rencana penambahan kuota tahun depan karena prosedur penerimaan universitas sudah berjalan.

Sumber: Yonhap-OANA

Rekor angka kelahiran rendah, Korea Selatan berada dalam keadaan darurat nasional

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours