Dokter Muda Tewas Diduga Di-bully, Menkes Sebut Banyak Mahasiswa PPDS yang Ingin Bunuh Diri

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin menanggapi kasus bunuh diri yang menimpa seorang dokter junior terkait PPDS di Undip. Kematian korban diduga karena terorisme.

Baca Juga: Dokter Penerjemah PPDS Undip Meninggal karena Bunuh Diri Diduga Bullying, Rektor Beri Penjelasan

Menteri Kesehatan (Menkes) mengakui, sejarah terorisme di Indonesia sudah lama terjadi. Ia mencontohkan perundungan yang terjadi di Institut Dalam Negeri (IPDN) yang berujung pada kematiannya.

Menurutnya, perundungan di IPDN lebih bersifat tekanan fisik. Pada saat yang sama, intimidasi yang terjadi dalam pendidikan kedokteran lebih merupakan tekanan psikologis.

Baca juga: 5 Kasus Dokter Muda Meninggal Saat Pelatihan, Mulai Depresi Hingga Bunuh Diri

“Kami juga sudah melakukan pemeriksaan mental terhadap para PPDS ini dan kebanyakan dari mereka ingin bunuh diri. Jadi ini situasi buruk yang terjadi,” Menkes, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/ 8). /2024).

Menkes juga menyerukan diakhirinya perundungan di dunia medis karena merupakan perilaku berbahaya yang berdampak negatif terhadap profesi mulia dokter. Bayangkan jika para dokter ini dilatih sejak usia muda, kehidupan mereka akan tertekan.”

Baca juga: Pikiran Bunuh Diri Mahasiswa FK Undip terhadap PPDS

Menkes menyampaikan, banyak peluang pendidikan di bidang pendidikan agar pekerja bisa kuat tanpa adanya perundungan. “Jadi kita punya banyak profesor. Banyak guru yang baik.”

“Kita butuh pendidikan yang besar untuk menjadikan masyarakat tangguh, tidak hanya narkoba di TNI, Polri, banyak institusi yang harus tangguh mental dan tidak menindas, serta tidak membuat masyarakat sedih dan masyarakat tidak mau bunuh diri,” dia menyimpulkan.

Undip Bantah Bullying

Sebelumnya, Pimpinan Undip Prof Suharnomo membantah dokter muda penderita PPDS di Undip meninggal karena kekerasan.

Berdasarkan penelusuran internal kami, hal tersebut tidak benar. Almarhum merupakan mahasiswa yang berdedikasi, ujarnya melalui keterangan tertulis.

Di sisi lain, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa Alamrhumah mempunyai permasalahan kesehatan yang akan mempengaruhi tugas akademik yang dilakukan saat ini. Informasi mengenai permasalahan kesehatan Undip tidak dapat diungkapkan karena tingginya tingkat privasi dan kerahasiaan kesehatan almarhum.

Selain itu, Rektor Undip juga menyampaikan bahwa almarhum mempertimbangkan untuk mengundurkan diri karena kondisi kesehatannya. Namun pengunduran diri tersebut tidak terlaksana karena almarhum merupakan penerima beasiswa.

Undip juga menegaskan siap bekerja sama dengan kelompok manapun untuk mencapai tujuan pendidikan dengan menerapkan nir-kekerasan di Universitas Undip.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours