“Dokter: Penderita jantung wajib konsultasi sebelum aktivitas berat

Jakarta (ANTARA) – Dokter Spesialis Kardiovaskular FIHA dr Hendry Yoseph Nainggolan, Sp.JP mengatakan, penderita penyakit jantung sebaiknya berkonsultasi dengan ahlinya terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas fisik berat seperti mendaki gunung.

“Saran saya lakukan sebelum melakukan aktivitas fisik berat, seperti mendaki gunung. Jika ingin mendaki gunung jangan dilakukan secara tiba-tiba, harus direncanakan. “Jadi menurut saya sebelum melakukan hal tersebut pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis jantung,” jelas Hendry dalam diskusi online yang digelar Kementerian Kesehatan, Rabu.

Di bidang kardiologi, lanjut Hendry, seorang ahli jantung akan mengevaluasi banyak hal saat pemeriksaan. Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan ekokardiografi.

Dokter juga akan melihat kondisi struktur jantung saat pasien datang berkonsultasi. Kedua, dokter akan melakukan beberapa tes, misalnya yang paling mudah adalah dengan melakukan tes latihan jantung. Tes ini dilakukan untuk menilai seberapa besar kapasitas fungsional yang dimiliki pasien, bahkan dengan pemasangan stent di arteri koroner.

“Maka dari data tersebut dapat disimpulkan boleh melakukan kegiatan itu sejauh mana dan sejauh mana. Sekalipun Anda merasa tidak ada keluhan dan sudah dipasang stent, itu adalah aktivitas yang berbahaya. “Jadi sebaiknya konsultasikan secepatnya,” kata Hendry.

Jika sudah berkonsultasi, pasien akan lebih siap dan mengetahui lebih banyak tentang batasan kemampuan fisiknya. Dengan demikian, ketika melakukan aktivitas fisik yang berat, otomatis pasien akan mengetahui batas kemampuannya.

Hendry juga menjelaskan, pengobatan penyakit jantung tidak hanya sekedar obat dan stent. Namun ada juga pengobatan penyakit jantung yang disebut pencegahan dan rehabilitasi.

Oleh karena itu, meskipun pasien jantung merasa sehat, tidak ada keluhan, tidak minum obat, dan dipasang stent, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan aktivitas berat.