Dokter: Wanita perlu bawa tisu dan celana dalam ganti saat bepergian

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pendiri Vaginal Aware Indonesia (PSV), dr. Inge Satyo Ariyanto menyarankan agar perempuan membawa tisu toilet dan pakaian dalam (baju ganti) saat berpergian sebagai langkah menjaga kesehatan organ reproduksinya.

“Toilet umum adalah tempat berkembang biaknya kuman penyakit. Kita tidak tahu perilaku pengguna di depan kita, tidak ada tanda-tanda kencing,” ujarnya dalam pengumuman online dengan topik “Wanita Sehat Jaga Kesehatannya. Cerdas. !” yang digelar Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, upaya menjaga kesehatan organ reproduksi ibu harus terus disosialisasikan karena banyak perempuan yang masih fokus menjaga kesehatan wajah namun melupakan kesehatan organ reproduksinya.

Inge berpikir lagi, celana dalam itu harus kering agar alat reproduksi (pria) tidak basah. Kondisi organ reproduksi yang lembab dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat sehingga menimbulkan masalah seperti keputihan.

“Pakai celana dalam berbahan katun (untuk menyerap keringat) dan pastikan kering dan tidak ketat,” ujarnya.

Ia mengatakan, sebaiknya perempuan mengganti celana dalamnya jika basah, misalnya karena keringat atau keputihan, sehingga bisa menggunakan handuk kecil yang bersih (pantyliner).

Menurutnya, biasanya pembuluh darah sehat tidak menghasilkan cairan, kecuali tiga hari setelah dan sebelum menstruasi. Keluar rumah adalah saat yang tepat untuk memberitahu bahwa ada masalah dan wanita sebaiknya menghubungi dokter.

“Kalau cairan (keputihan) keluar di luar waktu tersebut, bukan berarti terjebak di pantyliner, memperbaiki keseimbangan bakteri, kalau keluar cairan berarti bakteri baik kurang dari 95 persen. tandanya akan datang bulan. . Kalau kamu khawatir dengan penampilanmu, bawalah celana cadangan,” kata Inge.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours