dlbrw.com, JAKARTA – Menurut dokter anak Kania Ayu, banyak pasien anak yang gejalanya sangat ringan atau tidak ada gejala sama sekali. Oleh karena itu, seseorang tidak mengetahui bahwa dirinya berisiko menularkan virus kepada orang lain.
Kasahun menghimbau para orang tua untuk memvaksinasi anak-anak mereka terhadap polio dan petugas kesehatan untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit tersebut. Menurutnya, partisipasi sangat penting untuk keberhasilan vaksin polio.
Dokter mengutip siaran pers Kementerian Kesehatan Kenya: Pediatri adalah penyakit yang disebabkan oleh anak-anak. Meningitis pada anak dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian.
Jadi virusnya menyerang sistem saraf, dan salah satunya sampai ke sistem saraf kranial, otak, dan bisa menyebabkan meningitis, ujarnya. Jadi penyakitnya pada anak jadi lumpuh, tidak, karena juga berujung pada kematian.
Kini, virus tersebut menular melalui feses dan mulut, misalnya ketika anak-anak yang terinfeksi sembarangan buang air besar di sungai. Atau jika ada yang membuang popok yang mengandung virus polio, maka virus polio bisa menyebar kemana-mana.
Polio bisa menyerang siapa saja, terutama anak kecil yang daya tahan tubuhnya lemah. Ia mengatakan, karena penyakit pada anak belum ada obatnya, yang terpenting adalah memberikan perlindungan yang memadai.
“Jangan lupa, yang terpenting coveragenya tinggi,” imbuhnya. Oleh karena itu, cakupan vaksinasi harus tinggi agar herd immunity di daerah tersebut harus terbangun.
Menurutnya, untuk terbentuknya bela masyarakat, cakupannya harus 90-95%. Selain vaksinasi, pola hidup bersih dan sehat juga harus diterapkan, dan cara penyebaran virus melalui feses.
“Perlu buang air besar yang benar di toilet. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir setelah dari toilet, cuci tangan pakai sabun dan air, sebelum makan, menyiapkan makanan, memasak, dan bermain dengan bahan tanah,” ujarnya.
+ There are no comments
Add yours