Dongeng Si Kancil dan Buaya Lengkap dengan Pesan Moralnya

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Kisah Kansil dan Buaya menjadi salah satu dongeng yang populer di kalangan anak-anak Indonesia. Kisah ini telah diceritakan oleh banyak orang tua kepada putra dan putrinya sejak kecil.

Ngomong-ngomong, fabel adalah cerita tentang binatang yang banyak mengandung pesan moral tentang perbuatan baik dan buruk. Tokoh utama dalam cerita adalah binatang seperti tikus, rusa, dan buaya.

Baca juga: 10 Contoh Legenda Indonesia, dari Kisah Sangkuriang Hingga Kisah Empat Raja Papua

Misalnya saja sebagian besar orang sudah tidak asing lagi dengan kisah kancil dan buaya. Berikut teks selengkapnya yang diambil Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Minggu (9 Agustus 2024).

Kisah kancil dan buaya

Seekor tikus rusa tinggal di hutan. Suatu hari dia pergi menyeberangi sungai untuk mencari makanan.

Berbekal kemampuan lincahnya, Kanchil mampu menyeberangi sungai setelah berangkat. Setelah menemukan makanan dan merasa kenyang, Kang-sil ingin pulang.

Baca Juga: Kisah Purbasari dan Purbararan, Kisah Dua Bersaudara Asal Negeri Sunda

Namun, saat kancil berada di dekat sungai, tiba-tiba turunlah hujan yang deras. Ia kebingungan karena tidak bisa melewati sungai yang meluap dan jeramnya.

Tak jauh dari tepi sungai, Kanchil melihat seekor buaya. Jadi dia mendapat ide dan memanggil buaya itu.

“Buaya, maukah kamu membantuku menyeberangi sungai ini?” kata kancil kepada buaya.

Baca Juga: Peringati Hari Dongeng Sedunia, MNC Peduli Berikan Bantuan Membaca RPTRA Kebon Sirih

Buaya itu menjawab, “Apa yang akan kamu pikirkan tentangku jika aku membantumu menyeberangi sungai ini?”

“Kami akan menjadi teman dalam semangat.”

Buaya memikirkan perkataan kancil. Lalu dia bertanya lagi.

“Apa pendapatmu tentangku jika aku membantumu menyeberangi sungai ini?”

“Kita bersahabat hati dan jiwa, Buaya,” jawab Kancil seperti tadi.

Baca Juga: Hari Dongeng Sedunia, Anak-anak RPTRA Kebon Siri Gilan Baca Buku dari MNC Peduli

Pada akhirnya Buaya mempercayai perkataan Kang Sil. Dia juga menyuruh Kang-sil untuk berdiri di punggungnya.

Buaya itu kemudian mulai berenang menjauhi tepian sungai. Sesaat kemudian, Buaya bertanya lagi.

“Apa hubungan kita?”

Teman satu hati dan jiwa,” kata Kanchil.

Buaya-buaya itu terus berenang hingga mencapai tengah sungai. Buaya bertanya lagi.

“Apa hubungan kita?”

“Kami berteman dalam hati dan jiwa,” jawaban Kang-sil tetap sama.

Mendengar hal itu, Buaya sangat senang dengan jawaban Kang Sil. Akhirnya mereka sampai di tepi sungai.

Buaya bertanya lagi ketika mereka sudah mendekati tepian sungai. “Apa hubungan kita?”

“Teman keledai,” kata Kang-Sil sambil segera melompat ke tepi sungai dan melarikan diri.

Melihat hal tersebut, Buaya merasa Kang Sil telah menipunya dan menjadi sangat marah. Dia kemudian mengancam Kang Sil.

“Baiklah, kancil, aku akan mengingat bahwa kamu berbohong kepadaku. Tapi jangan lupa bahwa banyak kesulitan dan masalah yang menantimu. Jika kamu hidup cukup lama, kita akan bertemu lagi.”

Pesan moral dari dongeng Kanchil dan Buaya

Banyak pesan moral yang bisa diambil dari kisah di atas. Salah satunya adalah menghindari perilaku buruk berupa perkataan palsu, seperti Kanchil.

Maka dalam cerita ini Kanchil sengaja membohongi buaya demi keuntungannya sendiri, agar ia bisa menyeberangi sungai. Faktanya, karakter buaya di sini tidak memiliki niat buruk terhadap tikus. Ini termasuk memakan rusa dari tikus.

Namun Kansil yang dikenal sebagai hewan yang cerdik, menggunakan akalnya untuk mengelabui buaya agar menyeberangi sungai. Rencananya berhasil dan Buaya, karena merasa ditipu, menjadi marah.

Hikmahnya adalah jangan pernah melupakan janjimu kepada orang lain. Apa pun alasannya, ingkar janji tidak bisa dibenarkan, apalagi jika tujuannya adalah untuk menipu.

Kita harus percaya bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi dan imbalannya masing-masing. Saat ini, Kang-sil menipu dan mengingkari janjinya dengan Buaya, namun di masa depan, Kang-sil mungkin merasakan hal yang sama yang dialami Buaya.

Di sisi lain, kita harus waspada dan tidak mudah percaya pada orang asing. Apapun yang mereka sarankan, tahan godaan dan pertimbangkan setiap keputusan terlebih dahulu.

Demikian ulasan dongeng “Si Kancil dan Buaya” yang di dalamnya dapat dibaca beberapa pesan moral. Semoga membantu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours