Dongeng Situ Bagendit, Cerita Rakyat Jabar Mengisahkan Janda Kaya Sombong dan Kikir

Estimated read time 2 min read

Dongeng Groot – Situ Bagendit merupakan sebuah cerita rakyat Jawa Barat yang menceritakan tentang seorang wanita desa bernama Nii Bagendit. Di sini tokoh utama hidup mewah namun terkenal kikir.

Dongeng Situ Bagendit merupakan legenda sebuah danau di Garut. Danau ini terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Cerita rakyat Nii Bagendit ini memberikan pelajaran moral tentang pentingnya kedermawanan dan gotong royong dalam masyarakat.

Dongeng Situ Bagendit

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang janda kaya raya bernama Nii Bagendit di sebuah desa di Grut. Kekayaan wanita ini berasal dari warisan mendiang suaminya yang sangat kaya raya.

Karena tidak mempunyai anak, Nyi Bagendit tinggal sendirian dan sangat takut jatuh miskin. Hal inilah yang membuat orang kikir takut kehilangan hartanya.

Tak hanya pelit, Nyi Bagendit juga kerap memamerkan kekayaannya dan memandang rendah orang lain. Ia sering memberikan bunga kepada peminjam darinya.

Warga yang tidak mampu membayar terpaksa mengosongkan harta bendanya seperti rumah yang ditempati Nyi Bagendit. Saat menagih utang, Nyi Bagendit kerap mempekerjakan utusan yang rela melakukan pekerjaan kasar.

Karena itu banyak penduduk desa yang takut padanya. Suatu hari ketika Nyi Bagendit sedang menghitung barang-barangnya di halaman, datanglah seorang lelaki tua membawa tongkat, tampak kotor dan kotor.

Orang tua yang telah menempuh perjalanan jauh itu kemudian mendatangi Nyi Bagendit untuk meminta segelas air karena ia sangat haus.

Bukannya memberinya segelas air, Nyi Bagendit malah mengejar lelaki tua itu dengan kata-kata kasar dan makian.

Kecewa dengan perlakuan Nyi Bagendit, orang tuanya kemudian mengatakan akan memberi pelajaran kepada wanita kaya itu. Bukannya takut, Nyi Bagendit malah mengabaikannya dan masuk ke dalam rumah sambil tersenyum.

Orang tua itu kemudian menancapkan tongkat kayu itu ke halaman rumah Nyi Bagendit. Setelah tiang pancang dinaikkan, air menyembur keluar dari dalam tanah dan menggenangi kawasan tersebut.

Begitu mereka mengetahui hal ini, penduduk sekitar panik dan berlari menyelamatkan nyawa mereka dan pengemis tua itu menghilang entah kemana. Saat air mulai naik, Nii Bagandit baru menyadari rumahnya hampir terendam.

Dia kembali berteriak minta tolong dan mengambil kotak emas itu. Sayangnya, tidak ada warga yang menolongnya karena sebagian besar warga mengungsi demi keselamatan.

Nii Bagendit tenggelam bersama seluruh harta bendanya, dan desa tempat tinggalnya menjadi sebuah danau yang sekarang disebut Situ Bagendit.

Inilah dongeng yang bernama Situ Bagendit, cerita rakyat Jawa Barat. Dari dongeng tersebut kita dapat belajar bahwa orang yang pelit dan sombong tidak hanya merugikan dirinya sendiri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours