Dosen UMJ Dampingi UMKM Kelola Produk Berbasis Green Economy

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Guru Besar Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengikuti kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UKM) dalam mengelola produk berbasis ekonomi hijau di Gedung Pusat Peradaban Muhammadiyah 4-5. September 2024

Dukungan diberikan oleh guru besar yang tergabung dalam tim Pengabdian Masyarakat (PkM) UMJ, Dr Endang Rudiatin, Dr Dessy Iriani, dan Dr Irhamni Rahman, bekerja sama dengan Ikatan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (ISMEA) dan Skyeats Smesco .

Kelompok PkM merupakan salah satu kelompok UMJ yang mendapat dana hibah penelitian dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pelayanan Sosial (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbutristek) pada tahun 2024.

Dua kegiatan yang dilaksanakan yaitu Sertifikasi UKM dan Dukungan Pengolahan Produk Ekonomi Hijau dan Dukungan Pengolahan Produk Ekonomi Hijau untuk Pengomposan Limbah Makanan.

Pendampingan pengurusan sertifikat UKM ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung para pelaku UKM, dalam proses pengajuan dan penyelesaian sertifikat yang diminta sesuai aturan yang berlaku. Selain itu, melakukan kerja lapangan dan mendidik UKM untuk mengadopsi praktik produksi berbasis ekonomi hijau.

Kegiatan ini memiliki beberapa tahapan yaitu pelatihan keamanan pangan, pengolahan limbah produksi, sertifikasi produk dan evaluasi. Selain itu, para peserta juga menyadari pentingnya keamanan pangan, mulai dari aturan yang harus dipatuhi hingga langkah-langkah teknis yang diperlukan.

Selain itu, peserta juga belajar mengenai teknologi replikasi yang dapat membantu menjaga keamanan pangan dan memperpanjang umur simpan produk pada suhu ruangan, tanpa alat tambahan dan tanpa bahan pengawet.

Bertindak sebagai narasumber, Endang Rudiatin selaku ketua kelompok PkM DRTPM UMJ menjelaskan bahwa konsep ekonomi hijau diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi, seperti mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, mengelola limbah dan menggunakan energi dengan lebih efisien.

“Kami ingin memastikan bahwa produk UKM tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan. Sertifikasi keamanan pangan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, dan pembentukan ekonomi hijau akan membawa nilai tambah bagi produk UKM. di pasar global,” ujarnya.

Program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada UKM untuk meningkatkan kualitas produk, serta berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

“Dengan dukungan yang intensif ini, kami berharap UKM mampu memasuki pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional,” kata Guru Besar FISIP UMJ di ruang pertemuan lantai 3 gedung Pusat Peradaban Muhammadiyah UMJ, Rabu (4 September 2024). . ).

Teknologi keamanan pangan berfokus pada penggunaan kemasan, yang memiliki dampak signifikan terhadap jaminan keamanan pangan.

“Kemasannya awet, bebas bakteri dan aman bagi kesehatan pelanggan karena menggunakan alumunium foil sehingga tidak mudah terkontaminasi,” kata Endang saat ditemui di gedung Pusat Peradaban Muhammadiyah UMJ, Kamis (05/09/2024).

Setelah itu, diberikan bantuan untuk mengubah sisa makanan menjadi kompos, sehingga UKM bisa mulai merawat kemasan makanan dan minuman.

Selama pemberian bantuan, diberikan pelatihan penggunaan mesin khusus yang mampu mengubah sampah dapur dari makanan organik menjadi kompos. Menurutnya, kompos ini dimanfaatkan untuk tanaman dan membantu UKM serta menghasilkan pendapatan tambahan.

Oleh karena itu, yang namanya daur ulang menghasilkan sampah sesedikit mungkin dan bisa dijadikan pendapatan, jelasnya.

Sementara itu, Rahma Sofyanti, salah satu peserta yang turut serta membantu pengelolaan produk berbasis green economy, mengatakan banyak hal yang dipelajarinya terkait kewirausahaan, baik dari segi pengelolaan pangan maupun pengolahan pangan agar lebih tahan lama. . . dan menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi.

“Saya juga bisa belajar tentang alat daur ulang untuk mengubah sisa makanan menjadi bahan bermanfaat yang tidak mencemari lingkungan,” pungkas mahasiswa Prodi Perlindungan Sosial FISIP UMJ ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours