DPR minta Kemenperin akselerasi industri hilir produk Smelter Freeport

Estimated read time 2 min read

Gresik (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mempercepat pertumbuhan industri yang dapat memanfaatkan produk pengecoran PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur.

“Saya berharap Kementerian Perindustrian mengeluarkan kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan industri dalam negeri, termasuk kebijakan pemanfaatan produk-produk tersebut agar dapat digunakan di internal,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat ditemui di Gresik. , Jawa Timur, Rabu.

Produk akhir utama dari smelter PTFI sendiri adalah katoda tembaga, emas dan perak batangan, serta produk samping berupa asam sulfat, terak, PGM, dan selenium.

Eddy mengatakan, produksi smelter PTFI tidak hanya bisa diekspor tapi juga bisa diserap di dalam negeri melalui munculnya industri hilir.

“Setelah smelter Freeport berdiri, tekanan semakin besar kepada pemerintah untuk memasukkan industri turunannya guna mengelola nilai tambah produksi PTFI di dalam negeri agar tidak segera diekspor,” ujarnya.

Selain itu, Eddy ingin pemerintah mengeluarkan kebijakan yang membatasi impor produk sejenis yang diproduksi smelter Freeport.

Upaya kebijakan pengamanan perdagangan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Pengamanan (BMTP).

“Hal ini bisa dilakukan jika ada indikasi dumping dari produksi dalam negeri. “Tapi menurut saya produksi dalam negeri harus dikembangkan sehingga siapa pun yang membangun industri turunannya bisa menyerap produksi dalam negeri,” ujarnya.

Direktur Utama PTFI Tony Wenas juga berharap industri dalam negeri dapat memperoleh manfaat dari produksi Smelter PTFI, termasuk katoda tembaga.

Tony mengatakan, dari sekitar 350 ribu ton hingga 400 ribu ton konsentrat tembaga yang disuling Agustus hingga Desember 2024 oleh PT Smelting di katoda tembaga, hanya sekitar 175 ribu ton yang bisa diserap industri dalam negeri.

“Ini PR kita bersama, industri yang bahan bakunya tembaga bisa keluar negeri,” kata Tony.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours