DPR RI sampaikan catatan terkait pertanggungjawaban atas APBN TA 2023

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Wakil Ketua Kuasa Anggaran (Bangar) DPR RI Muhyiddin Mohamed Said memaparkan sejumlah catatan sembilan fraksi parlemen atas Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2023.

Kata Muhidin Mohamed, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Dalam rapat paripurna penetapan rancangan undang-undang mengenai pelaksanaan APBN TA 2023, ia menambahkan, Partai Golkar didorong untuk terus melakukan pembenahan sistem dan administrasi perpajakan.

Kelompok ini menuntut pemerintah menyesuaikan kapasitas perpajakan mereka secara lebih efektif dan adaptif terhadap perkembangan ekonomi dan bisnis dunia, sehingga dapat menjadi sumber utama pendanaan pembangunan.

Sementara itu, Partai Gerinda mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas anggaran dan melaksanakan Transfer Uang ke Daerah (TKD) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat daerah yang lebih optimal.

Selanjutnya, kelompok Partai NasDem meminta pemerintah memperbaiki sistem pengawasan dan pengendalian menteri dan pimpinan lembaga lain dalam pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pembayaran lain di luar pajak atau pelunasannya.

Kelima, Kelompok PKB meminta pemerintah segera membuat rencana yang tepat untuk memberikan subsidi gaji pegawai pemerintah berdasarkan Perjanjian Kerja (PPPK), kata Muhyiddin.

Kelompok PKB mendorong peningkatan fleksibilitas Dana Bagi Hasil Hasil Tembakau (DBH CHT) untuk mampu memenuhi permintaan sektoral.

Selain itu, Partai Demokrat harus mengidentifikasi indikator-indikator untuk menilai keberhasilan Belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) dalam meningkatkan efisiensi belanja negara, sehingga mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan kehidupan masyarakat. kesejahteraan

Sementara itu, kelompok PKS berpendapat dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada BUMN harus mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan dan dukungan program amanah nasional, serta memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional. .

Sementara itu, Kelompok PAN menegaskan pemerintah perlu fokus pada produksi strategis belanja negara terkait fungsi perlindungan sosial dan mengintegrasikan program cepat ketenagakerjaan dengan Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) dan fasilitas ketenagakerjaan lainnya.

Muhyiddin mengatakan, Sembilan, kubu PPP mendorong pemerintah untuk terus mengelola keuangan negara secara profesional melalui perencanaan, pelaksanaan, dan justifikasi anggaran agar seluruh kegiatan pengelolaan APBN lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Ia mengatakan, Kelompok PDI Perjuangan, Kelompok Partai Golkar, Kelompok Partai Gerindra, Kelompok Partai Nasdem, Kelompok PKB, Kelompok Partai Demokrat, Kelompok PAN, dan Kelompok PPP juga telah menyetujui RUU tersebut dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya. APBN TA 2023.

Kelompok PKS menyetujui dan menerima RUU tersebut, meski terdapat catatan atau nota pertentangan.

Di akhir sidang, seluruh fraksi sepakat untuk mengesahkan RUU tersebut menjadi undang-undang (UU).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours