DPRD Kalsel kunjungi Bappenas bahas “Banua” jadi gerbang logistik IKN

Estimated read time 2 min read

Banjarmasin (ANTARA) – Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengunjungi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) untuk membahas rencana branding “Banua” (Kalsel) sebagai logistik. pintu gerbang Ibukota Kepulauan (IKN) Kalimantan Timur.

Ketua Pansus III DPRD Kalsel H Gusti Abidinsyah saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan, penunjukan Kalsel sebagai pintu gerbang logistik IKN yang mengalirkan komunikasi di Kalimantan mendapat fokus pemerintah pusat. yang bisa diimplementasikan.

“Karena ini proyek nasional, kami berharap kewajiban pusat atau Bapenas terpenuhi dan alokasi dana dari pemerintah pusat lebih besar,” kata Abidinsyah.

Diketahui, Pansus III DPRD Kalsel membahas Perjanjian Perencanaan Daerah (Raperda) terkait Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, sehingga dibahas bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapenas di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Pansus Kelompok III DPRD Kalsel juga menyampaikan harapan agar pemerintah pusat memberikan dana lebih agar pemerintah Kalsel bisa lebih mengembangkan daerah sebagai pertahanan IKN.

Abidinsyah menjelaskan, Pansus III DPRD Kalsel bertemu dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapenas untuk membahas sinkronisasi RPJPD Kalsel 2025-2045, termasuk RPJPN 2025-2045 (Nasional) dan penetapan Kaliman Selatan: Gerbang Logistik IKN Kalimantan Timur.

“Kami berharap hal ini bisa diterapkan di Kalimantan Selatan. Ini menjadi pekerjaan rumah yang sangat penting bagi Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Abidinsyah.

Sementara itu, Direktur Pembangunan Daerah II Bapenas Mohammad Rudo menyambut baik kedatangan Pansus DPRD Kalimantan Selatan Kelompok III.

Hingga saat ini, kata Rudo, Bapenas telah aktif bersama Pemprov Kalsel untuk membahas aspek teknologi dan infrastruktur, namun kali ini pihaknya akan bertemu dengan Pansus III DPRD Kalsel untuk mendapatkan sudut pandang berbeda.

“Kami yakin daerah harus dikembangkan di pemerintahan negara bagian dan Kongo. Jadi kontribusi DPRK ini menjadi tanda bagi kami,” ujarnya.

Rudo mengatakan, pemerintah Kalimantan Selatan harus memaknai visi negara dan menyelaraskannya dengan rencana daerah dan nasional karena penyelesaian RPJPN 2025-2045 harus selesai pada minggu kedua Agustus 2024.

“Tentunya dukungan dan kerja sama ini akan terus kita dorong. Karena tidak mungkin hanya dari Kalimantan Selatan, hanya dari tingkat nasional, maka kita akan coba lagi ke depan bukan dari pemerintah, tidak dari APBN, APBD, Agar RPJPD bisa kita dukung, setiap tahun akan diterjemahkan,” kata Rudo.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours