Dua perunggu dipersembahkan oleh Gischa Zayana dan Afrizal Syafa

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Atlet boccia Indonesia Gischa Zayana dan Muhammad Afrizal Syafa mengukir sejarah dengan meraih dua medali perunggu Paralimpiade Paris 2024, sebuah prestasi baru bagi cabang olahraga boccia Indonesia yang untuk pertama kalinya mengirimkan wakilnya ke Paralimpiade.

Gischa Zayana meraih medali perunggu pertamanya setelah tampil apik mengalahkan petenis Inggris Claire Taggart 5-2 di South Paris Arena 1 pada Minggu (01/09) sore WIB. Keputusan ini merupakan kejutan besar karena Paralimpiade 2024 merupakan ajang multievent dunia pertama Gischa sebagai atlet boccia.

Senang sekali, bersyukur sekali, tidak menyangka bisa meraih medali perunggu ini. Kemenangan ini berkat pertolongan Allah SWT, kata Gischa Zayana penuh rasa syukur usai pertandingan, seperti dikutip dalam keterangan resmi. . .

Kesuksesan Gischa tak lepas dari dukungan moral yang kuat dari keluarganya, terutama sang ibu yang selalu menyuruhnya berdoa dan melakukan segala hal. Meski debutan, Gischa menunjukkan permainan yang sangat konsisten sejak babak penyisihan grup hingga akhirnya meraih medali perunggu di nomor individu BC2 putri.

Argya Setya Wimala, pelatih bocce yang mendampingi Gischa pun mengucap syukur atas penampilan tersebut. “Kualifikasi di Paris saja sudah luar biasa karena tiga tahun terakhir perebutan poin Paralimpiade menghabiskan banyak tenaga dan waktu. Luar biasa kita lolos, apalagi meraih medali perunggu, luar biasa,” ujarnya.

Kesuksesan Gischa Zayana disusul Muhammad Afrizal Syafa yang juga meraih medali perunggu usai menjalani laga alot melawan pemain boccia nomor satu dunia, David Smith asal Inggris.

Tertinggal 0-3 di babak pertama, Afrizal berhasil membalikkan keadaan dengan mencetak lima poin di tiga babak berikutnya untuk menyudahi pertandingan dengan skor 5-3.

Afrizal mengungkapkan, kesuksesannya tidak lepas dari bimbingan pelatih dan dukungan rekan-rekannya. “Ini semua berkat bimbingan pelatih dan dukungan teman-teman yang bisa menguatkan saya. Alhamdulillah bisa meraih medali perunggu,” kata Afrizal.

Pertemuan Afrizal dengan David Smith bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Afrizal berhasil mengalahkan Smith di nomor tunggal Brasil, yang menjadi pengalaman berharga baginya. Alhamdulillah saya juga juara di Brazil. Medali perunggu ini saya persembahkan untuk negara dan orang tua saya, tambah Afrizal.

Muhammad Bram Riyadi, pelatih yang mendampingi Afrizal menceritakan kisah perjuangan boccia Indonesia sejak tahun 2018. Ia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun dan pemerintah melalui Kemenpora atas dukungan penuhnya. Olahraga yang telah memberikan peluang pelatihan nasional berkelanjutan dan kesempatan uji coba untuk berbagai kompetisi individu global.

Alhamdulillah di titik tertinggi ini Boccia bisa memberikan medali untuk Indonesia, kata Bram Riyadi.

Kesuksesan Gischa Zayana dan Muhammad Afrizal Syafa belum berakhir. Bersama Felix Ardi Yudha, masih berpeluang menambah perolehan medali Indonesia pada tim BC1/BC2 yang bertanding pada Selasa (3/9).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours