Dubes Lebanon di Sidang Umum PBB sebut ledakan pager kejahatan perang

Estimated read time 2 min read

Hamilton, Kanada (ANTARA) – Duta Besar Lebanon untuk PBB, Hadi Hachem, pada Selasa (17/9) mengutuk tindakan militer Israel yang terus berlanjut terhadap negaranya setelah beberapa ledakan mesin (pager) polisi yang menewaskan sedikitnya 9 ribu orang dan menuduh Israel. pelanggaran hukum internasional dan akhirnya ketegangan di kawasan.

Berbicara pada pertemuan darurat Majelis Umum PBB tentang legalitas tindakan Israel di wilayah Palestina, Hachem mengatakan mulai 8 Oktober 2023, wilayah Lebanon akan menderita.

“Serangan terhadap Lebanon selatan terus dilakukan Israel dengan mengabaikan hukum dan resolusi internasional, termasuk hak asasi manusia dan hak asasi manusia. Kemajuan Israel di kawasan kami dibarengi dengan konflik,” ujarnya.

Mengacu pada ledakan komunikasi nirkabel di Lebanon pada hari Selasa, Hachem menyebutnya sebagai “kejahatan perang” dan memperingatkan bahwa hal itu akan menyebabkan konflik.

Sebelumnya, setidaknya sembilan orang, termasuk anak-anak, tewas dalam ledakan senjata besar di beberapa wilayah Lebanon, menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad.

Ia menambahkan, sekitar 1.500 orang lainnya terluka, termasuk 200 di antaranya dalam kondisi serius.

Pager, yang sering digunakan oleh masyarakat dan petugas kesehatan untuk berkomunikasi, adalah perangkat kecil yang menggunakan baterai untuk menerima pesan teks, sinyal audio dan visual.

Iran menyerang Lebanon

Utusan Khusus Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa “intrusi dan kekerasan” terhadap warga Israel di Lebanon telah menimbulkan ribuan korban jiwa, termasuk melukai duta besar Iran untuk Lebanon.

“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga korban dan pemerintah Lebanon serta mengutuk keras kekerasan dan kekejaman yang dilakukan pemerintah Israel,” kata Iravani.

“Masalah Israel harus dipertimbangkan atas kekejaman dan kekejamannya,” tambahnya.

Perwakilan Khusus Iran untuk PBB melaporkan ke Anadolu tentang cederanya Perdana Menteri Iran di Lebanon Mojtaba Emani setelah ledakan media di Lebanon.

Pernyataan itu menyebutkan Emani menerima perawatan dan dalam kondisi stabil.

Ledakan itu terjadi di tengah bentrokan di sepanjang perbatasan antara Hizbullah dan Israel di tengah serangan brutal Israel ke Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours