Dubes Palestina sebut AS standar ganda tangani konflik Timur Tengah

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Perwakilan Palestina di Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan Amerika Serikat (AS) menggunakan dua standar dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah saat ini karena tidak berpihak pada korban jiwa di Gaza.

Perdamaian macam apa yang dikatakan Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat harus mendukung konflik antara Israel dan Palestina untuk menjual senjatanya. Hal ini terlihat dari Amerika yang berada di belakang Israel dengan memberikan berbagai dukungan. Termasuk pandangan Amerika terhadap Rusia, padahal Kiev menjadi negara pertama di dunia yang resmi mengakui Israel pada tahun 1948.

“Mengapa negara ini (AS) berperang melawan Rusia? Ini adalah sebuah permainan. Dan mereka harus menciptakan konflik ini karena senjata, kemana mereka akan pergi dengan senjata itu? Mengapa mereka mengirimnya ke Israel?” ‘ dan senjata yang menyerang Gaza seperti Nagasaki dan Hiroshima,” katanya.

Biden, yang saat itu menjadi wakil presiden pada masa kepresidenan Obama, mengatakan Al-Shun menjelaskan bahwa AS menghabiskan miliaran dolar untuk mendirikan Israel dan bahkan jika Israel tidak ada, AS. AS akan mulai berupaya memperkuat Israel karena Israel. bekerja untuk membantu AS.

Dan dia berkata lagi, “Saya lebih Yahudi dibandingkan mereka. Namun bagaimana Anda mengatasi masalah ini jika Anda seorang Yahudi? Karena mereka Yahudi, mereka tidak menerima orang Palestina di negaranya. Artinya Anda memisahkan masyarakat di negaranya. dengan cara yang sama, “Ini adalah kemuliaan,” katanya.

Selain itu, Al-Shun membenarkan tindakan ganda yang ditunjukkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel tanpa pemimpin negara tersebut mengunjungi Palestina mulai 7 Oktober 2023.

“Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Jerman, Italia, dan lainnya mendukung Israel. Tapi siapa yang mengunjungi Ramallah atau Palestina untuk melihat korban meninggal di Gaza? Tidak ada. Ini adalah kebijakan standar ganda. Mereka bilang, kami menginginkan saya untuk mendapatkan semua keamanan dan kedamaian,” katanya.

Namun, Al-Shun meyakini masyarakat telah membawa perubahan besar sejak 7 Oktober 2023, salah satunya terlihat dari beberapa mahasiswa internasional yang melakukan demonstrasi untuk hak-hak Palestina di berbagai kampus AS. Amerika dan negara-negara Eropa.

“Protes dan suara-suara yang sama terjadi di kalangan mahasiswa dan masyarakat di jalanan. Itu sebabnya beberapa politisi mulai mengubah hidup mereka karena kerja keras rakyat dan mahasiswa mereka di negaranya,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours