Dugaan Skandal Impor Beras Bisa Perparah Gejolak Harga Pangan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Harga beras pandan medium dan wangi terpantau mengalami kenaikan di pasar beras induk di Sipinang, Jakarta Timur. Pantauan, beras premium berkisar Rp 15.000/kg, rata-rata Rp 12.000-13.000/kg, dan harga tertinggi turun untuk pandan aromatik Rp 19.000/kg.

Hal ini sejalan dengan panel harga Badan Pangan Nasional atau Bapanas. Pada panel benchmark, rata-rata harga jual beras berkisar Rs 180, naik sebesar Rs 90.

Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengakui Indonesia saat ini rentan terhadap fluktuasi harga pangan akibat perubahan iklim. Peningkatan ini mungkin juga berdampak pada dugaan skandal pembebanan biaya impor beras yang berlebihan.

“Indonesia masih akan rentan terhadap fluktuasi harga pangan, karena perubahan iklim yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir juga meningkatkan risiko krisis pangan seperti yang disebabkan oleh fenomena La Niña,” ujarnya. Rabu (17.07.2024).

Ia kemudian mengingatkan dampak berbahaya dari perubahan iklim, seperti fenomena La Niña yang menyebabkan harga beras naik. Menurut dia, fenomena perubahan iklim seperti La Nina menyebabkan hilangnya musim panen.

“Dari awal tahun ini hingga tahun lalu, kami terkena efek La Niña, dimana kami tersesat karena pola tanam yang berubah,” jelasnya.

Pada akhirnya, lanjutnya, dampak perubahan iklim akan menurunkan produktivitas pertanian dalam negeri. Diakuinya, dampak perubahan iklim akan memaksa pemerintah membuka kembali keran impor.

Toh produktivitas dalam negeri misalnya di sektor pertanian sudah menurun, tahun lalu menurun, dan mungkin awal tahun ini kita akan impor beras, ”pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Penelitian Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purvanto membeberkan fakta dugaan impor beras yang berlebihan. SDR melaporkan skandal penandaan impor beras ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan data yang kami temukan, kami mendapat informasi harga rata-rata penyelesaian (Bulog) beras sebesar US$660/ton cost, Insurance and Freight (CIF), kata Harry Puruanto, Minggu (14/07/2024).

Ia menjelaskan, Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia. Hari Purwanto mengatakan hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024.

Jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat pada Maret 2024, RI mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai 371,60 juta dolar AS. Artinya Bulog mengimpor beras dengan harga rata-rata US$655/MT CIF Indonesia, jelas Harry Puruanto.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours