Dukung Terciptanya Generasi Emas 2045, Bio Farma Alokasikan 5% Revenue untuk Riset dan Ketahanan Kesehatan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) menekankan pentingnya meningkatkan penelitian agar ketahanan kesehatan di Indonesia semakin kuat di masa depan. Hal ini merupakan salah satu upaya membangun generasi emas yang sehat dan produktif di tahun 2045.

Untuk itu, Direktur Hubungan Medis dan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengatakan, pihaknya berkomitmen mengalokasikan anggaran perusahaan untuk penelitian kesehatan.

“Penerapan riset di Indonesia harus ditingkatkan. Komitmen Bio Farna ditunjukkan dengan mengalokasikan dana untuk penelitian sebesar 5 persen dari pendapatan atau sekitar Rp5 triliun, dan jumlah tersebut bervariasi setiap tahunnya. Tergantung besaran pendapatan,” ujarnya. . Sri pada simposium dan workshop setengah hari bertajuk “Kesehatan Reproduksi Perempuan Sebagai Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045”, di Jakarta, Minggu (9/8/2024).

Kegiatan workshop ini merupakan hasil kerjasama Bio Farma dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, serta Lembaga Pendidikan dan Penelitian Kedokteran Indonesia, Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (IMERI-FKUI). Turut serta dalam acara ini, Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia (UI) Prof. Ph.D. Ph.D. Budi Viveko, SpOG, Subsp. FER (K) MPH Int’Aff RANZCOG dan sejumlah dokter lainnya serta Wakil Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Inovasi Kesehatan, Riset dan Teknologi Maika Nurhaiati.

Menurut Sri, peningkatan penelitian juga dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi dan lembaga lain dalam memperkenalkan produk dan layanan kesehatan yang inovatif. Ia juga menekankan pentingnya memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada perempuan karena mereka berperan penting dalam membentuk generasi emas di tahun 2045. Sebab, dalam 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak, tidak pernah wajar jika seorang perempuan hamil. , melahirkan dan menyusui.

Untuk itu, perlu terus dilakukan edukasi bagaimana mempersiapkan perempuan usia subur agar memiliki anak yang lebih sehat dan produktif. Selain itu, Indonesia juga akan memiliki bonus demografi yang besar pada tahun 2045.

“Perempuan adalah tumpuan perlawanan bangsa. Oleh karena itu, kesehatan perempuan harus menjadi salah satu perhatian utama, khususnya kesehatan reproduksi,” ujarnya.

Sri menambahkan, kanker serviks merupakan salah satu permasalahan kesehatan perempuan nasional yang terbesar, dimana setiap jamnya terdapat 2 perempuan Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.

Untuk itu, komitmen pemerintah dalam mengatasi kanker serviks dalam Rencana Aksi Nasional Kanker Serviks 2023-2030, salah satu aspeknya adalah vaksinasi dan skrining.

“Bio Farma aktif mendonasikan produk vaksin serta kampanye diagnostik dan penyadaran kanker serviks untuk mendukung program ini,” kata Sri.

Selain itu, bentuk kontribusi lain yang diberikan perusahaan antara lain melakukan penelitian, manufaktur, distribusi, dan layanan diagnostik. Mereka juga berkomitmen untuk terus menerapkan aturan prioritas TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dalam setiap penggunaan produk perseroan.

“Pelayanan kesehatan yang kita miliki, dari yang tinggi sampai yang rendah,” pungkas Sri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours