Dulu Terkendala Biaya, KIP Kuliah Wujudkan Mimpi Aby dan Tunjung Lolos IISMA

Estimated read time 3 min read

SURABAYA – Senyum tersungging di wajah Aby Rafdy Chaldun dan Tunjung Tri Fadillah. Dua mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Airlangga (Unair) tak bingung soal biaya kuliah.

Permasalahan mereka terkait biaya pendidikan terselesaikan setelah mereka mendapat program Kartu Indonesia Pintar Perguruan Tinggi (KIP) dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kendikbutristek).

Aby dan Tunjung juga berkesempatan kuliah di universitas ternama yaitu Universitas Airlangga (Unair) dan sama-sama mampu meraih penghargaan Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) bersama Kanada dan Korea Selatan dengan beasiswa penuh pemerintah.

Aby di sela-sela perayaan HUT ke-10 Sekolah Vokasi Uniair, Selasa (4/6/2024) Aby menceritakan kisah pribadinya bahwa ia tak pernah menyembunyikan mimpinya untuk kuliah di universitas ternama di dalam dan luar negeri.

Aby yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat, mengaku harus bekerja di kedai kopi selama setahun setelah lulus SMA. Alasannya karena tidak ada harga.

Anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ulaimi dan Cucu Rostini ini tak henti-hentinya bermimpi meski sedang bekerja. “Tapi dari pekerjaan saya punya banyak teman, banyak informasi bagaimana cara mendaftar KIP Kuliah, akhirnya saya mencoba dan berhasil masuk D4 Manajemen Perhotelan Fakultas Vokasi Uniair,” ujarnya.

Sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah yang seluruh biaya pendidikannya ditanggung oleh uang jajan, Aby tidak menyia-nyiakan waktunya untuk belajar. Selain itu, D4 Guest Management adalah cita-citanya.

Ia bisa belajar F&B (makanan dan minuman) karena cita-citanya menjadi barista dan memiliki bisnis kopi. Aktif dalam kegiatan kampus hingga menjadi Presiden Badan Pengurus Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Profesi pada tahun 2023.

Kiprah organisasi tersebut mengantarkannya terpilih pada Indonesia International Student Award (IISMA) di Kanada. Aby akan berangkat pada akhir Agustus selama enam bulan ke depan.

“Kita harus terus memupuk impian kita, bukan mengubur tubuh kita meski banyak kegagalan. Impian untuk melanjutkan studi ke luar negeri mustahil terwujud.”

Di Kanada, pria kelahiran Sumedang 2002 ini akan belajar perhotelan. Karena di SMK kamu harus belajar dengan baik untuk memperlancar studimu.

Seperti Aby, Tunjung Tri Fadillah asal Magetan juga merasakan hal serupa. Tunjung pernah mengambil cuti setahun dan tidak langsung kuliah karena keadaan keuangan.

Ia awalnya diterima di Kesehatan Masyarakat Unair. Namun karena usaha ayah Jumadi terpuruk saat bencana dan meninggal dunia, ia mengundurkan diri sebagai mahasiswa di Unair. Ia tidak bersekolah selama setahun karena keadaan keuangan karena ibunya Titik Rahayu tidak bekerja.

Pada tahun kedua ia mencoba masuk SMK yaitu D3 Bahasa Inggris dan masuk program KIP Kuliah. Dan ia pun selamat kuliah, hingga diterima di program IISMA di Universitas Hanyang Korea Selatan. “Hidup ini sungguh luar biasa. Uang bukanlah halangan untuk bisa kuliah dan meraih cita-cita,” ujarnya.

Kepala Pendidikan Vokasi Prof. Dr. Pak Anwar Ma’aruf menegaskan, tidak ada kekhawatiran bagi siswa yang tidak mempunyai biaya untuk bersekolah, khususnya di sekolah profesi Unair. Karena ada banyak cara untuk masuk universitas. Tidak hanya KIP University saja, masih banyak beasiswa lainnya.

“Setiap orang berhak untuk belajar, jadi jangan khawatir, banyak peluang yang bisa didapat disini,” ujarnya Prof Anwar pun mengungkapkan rasa syukurnya karena banyak mahasiswa Vokasi Uniair yang kini menunjukkan prestasinya. Bahkan ada yang bekerja meski tidak lulus kuliah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours