Edukasi Lewat Talkshow, Kemkominfo Tegaskan Pentingnya Dunia Digital Promosikan Budaya Lokal

Estimated read time 3 min read

PELALAWAN – Puluhan ribu warga Kabupaten Pelalawan, Negara Bagian Riau, berbondong-bondong mendatangi kantor gubernur pada Minggu (23/6) malam. Mereka larut dalam irama lagu yang dimainkan Kangen Band.

Band asal Bandar Lampung ini sengaja hadir untuk mengawali diskusi literasi digital yang mereka susun dalam format talkshow dan menggelar “chip-in” di Festival Rakyat 2024.

Diskusi luring yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan komunitas pemuda setempat dengan topik “Menduniakan Budaya Lokal: Ayo Menulis Tentang Indonesia” merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk edukasi dan digitalisasi budaya lokal di Pelalawan. wilayah Kabupaten.

Mengawali perbincangan, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pelalawan Dodi Asma Saputra mengatakan, tujuan dari rangkaian perbincangan kelompok Kabupaten Pelalawan Tahun 2024 ini adalah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya peran dunia digital. . dalam mempromosikan budaya lokal.

“Hal ini sejalan dengan visi Kabupaten Pelalawan untuk melihat, mensejahterakan, mengupayakan kemandirian, inovasi dan persaingan global dalam masyarakat inklusif yang beradab, jujur ​​dan berkomitmen mengedepankan nilai-nilai budaya Melayu pada tahun 2025. Katanya Dodi dalam keterangan resminya, Minggu (23/6/2024).

Dengan mempertemukan budaya-budaya lokal, lanjut Dodi, hal ini juga akan dihadirkan dalam bentuk kampanye promosi pariwisata daerah. Berlandaskan peran serta masyarakat dan budaya Melayu sebagai perekat negara, Dodi berharap Kabupaten Pelalawan mengembangkan pariwisata dan budaya.

“Sebagai wujud citra baik dan keinginan kuat untuk mewujudkan hal tersebut, Pelalawan kini telah memiliki website ‘Klik Pelalawan’. Kami juga mengadakan workshop bagi para pembuat konten untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan apresiasi terhadap budaya lokal,” tambah Dodi.

Percakapannya luar biasa. Selain dimeriahkan oleh musik Kangen Band, perayaan tersebut juga menampilkan banyak kelompok masyarakat di Kabupaten Pelalawan. Diantaranya adalah Komunitas Pemuda Melayu Pelalawan, Komunitas Pemuda Pangkalan Kerinci, Pelalawan Cermat Ceria, Langgam Seikijang Bisa, Komunitas Pelalawan Maju dan anggota komunitas lainnya.

Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Riau Wahyu Ari Sandi mengatakan, kebudayaan Melayu Riau adalah tentang suku, bahasa, kesenian tradisional, kerajinan, adat istiadat, dan kuliner. Hal ini terlihat dalam berbagai festival dan acara kebudayaan: Festival Budaya Melayu Riau, Festival Budaya Bono, Festival Makanan Melayu, Pacu Lintas, Festival Benteng Tujuh Lapis dan lain-lain.

“Riau telah berkeliling dunia dengan Rhythm Riau dari Chicago, New York, New Jersey (AS) dan Spanyol. Riau juga berkeliling dunia dengan musik kontemporer dan komposisi grup Djangat. “Viralkan budaya Riau dengan mengabadikan konten-konten budaya, dan media sosial penuh dengan konten-konten budaya Riau,” seru Wahyu Ari Sandi.

Sementara itu, dokter ICT Indonesia Moh. Rouf Azizi, upaya menampilkan budaya lokal secara akurat dan penuh rasa hormat diperlukan untuk memperoleh pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam terhadap kekayaan budaya suatu masyarakat.

“Tips melakukan hal ini tanpa prasangka adalah meneliti secara mendalam, memikirkan banyak hal, berkonsultasi dengan penduduk setempat, menghindari klise dan stereotip, serta menghormati dan menghargai,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours