Edukasi penyakit diabetes mudahkan penanganannya

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Bagian Endokrin, Metabolik dan Diabetes, Klinik Penyakit Dalam FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. Dr. 3 Juli Eddie Tarrigan, SPPD-KEMD, mengatakan penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang diabetes agar mudah ditangani.

“Edukasi yang pertama adalah pemahaman masyarakat, jadi bukan sekedar pengobatan yang sebenarnya. Masyarakat harus paham dulu apa itu diabetes,” kata Tri Julie dalam webinar “Cerdas Bicara Tentang Diabetes” di Jakarta, Sabtu.

Pria yang akrab disapa Thie ini mengatakan, masyarakat perlu memahami apa itu diabetes atau apa yang dimaksud dengan diabetes ketika gula darah (glukosa) dalam darah lebih tinggi dari nilai normal dan menyebabkan penyakit kronis.

Selain itu, masyarakat perlu memahami cara mengontrol kadar gula darah, termasuk mengatur asupan makanan, serta perkembangan diabetes dan perlunya pengobatan yang tepat.

Menurutnya, tidak hanya diabetes saja, tapi seluruh masyarakat harus diatur.

Kemudian, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang sesuai dosis, bukan untuk menghindari risiko yang lebih serius.

Setelah itu, usahakan untuk berolahraga rutin minimal 30 menit setiap hari.

Ia menghimbau masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatan terkait diabetes dan pengobatan yang tepat agar dapat mengontrol pola makan sepenuhnya dan menjalani gaya hidup sehat.

“Kalau paham, masyarakat kooperatif. Kalau paham, ikuti petunjuk dokter dan pengobatannya,” ujarnya.

Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di dunia akan mencapai 537 juta pada tahun 2021.

Jumlah ini diperkirakan akan mencapai 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045.

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia merupakan negara kelima dengan jumlah penderita diabetes tertinggi pada tahun 2021 dengan jumlah 19,5 juta jiwa dan diperkirakan akan mencapai 28,6 juta pada tahun 2045.

Hal ini mengkhawatirkan Kementerian Kesehatan (Kemenkesh) mengingat diabetes merupakan ibu dari segala penyakit yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia.

Tidze mengatakan, pencegahan utama diabetes adalah dengan mengontrol konsumsi gula berlebih pada makanan atau minuman, serta rutin melakukan aktivitas fisik setiap hari.

“Jadi idenya adalah aktif kapanpun dan dimanapun. “Jika Anda mengatur gula darah dengan cara seperti itu, Anda tidak memerlukan obat-obatan,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours