Ekonom Citi proyeksikan dolar AS menguat pada akhir tahun

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Kepala Ekonom Citi Indonesia Helmi Arman memperkirakan dolar AS akan terus menguat hingga akhir tahun.

“Citi meyakini ada kemungkinan dolar AS akan kembali menguat menjelang akhir tahun,” kata Helmi saat pertemuan usai Citi Indonesia Digital Leaders Summit 2024 di Jakarta.

Potensi penguatan dolar AS berdampak pada rupee. Ia yakin nilai tukar rupee akan menguntungkan dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed atau Federal Funds Rate (FFR).

Penurunan FFR akan mendorong capital inflow ke Pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang berdampak positif pada pasar valuta asing (valas) di pasar domestik.

Namun, dengan mempertimbangkan pemilu AS di akhir tahun, di mana Citi memperkirakan Donald Trump memiliki peluang besar untuk menang, ia memperkirakan dolar AS akan menguat pada periode tersebut.

“Prospek terpilihnya kembali Trump, menurut Citi, kemungkinan besar menguntungkan dolar AS,” katanya.

Pada Selasa (6/8), nilai tukar rupiah ditutup melemah 24 poin atau Rp 0,15 per dolar ke Rp 16.189.

Analis ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan, penguatan rupee didorong oleh lemahnya kinerja dolar AS di tengah kekhawatiran Amerika Serikat bisa tergelincir ke dalam resesi.

Amerika Serikat saat ini menghadapi peningkatan risiko resesi di tengah kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed) yang dapat memperburuk kondisi perekonomian.

Sentimen pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian apakah kebijakan longgar The Fed akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memicu “pengetatan” yang serius.

Hard landing berarti penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan, sering kali diikuti dengan resesi yang dalam dan berkepanjangan, sebuah situasi yang saat ini menjadi perhatian besar para pelaku pasar.

Di sisi lain, Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KSSK) optimistis nilai tukar rupee akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat ke depan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menggelar konferensi pers KSSK di Jakarta pekan lalu mengatakan, tren penguatan rupee ke depan sejalan dengan manufaktur yang menarik dan inflasi yang rendah yakni sebesar 2,13 persen pada Juli dan perekonomian tetap baik. pertumbuhan di Indonesia.

Selain itu, komitmen Bank Indonesia (BI) dalam menstabilkan nilai tukar rupiah juga mendorong masuknya modal asing.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours