Ekonom nilai BI punya ruang untuk kembali turunkan suku bunga

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Ekonom Bank Permata Josua Pardidi menilai Bank Indonesia (BI) berpeluang kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate.

Pasalnya, laju inflasi pada tahun 2024 diperkirakan mencapai sekitar 2,33 persen, lebih rendah dibandingkan laju inflasi yang mencapai 2,81 persen pada tahun 2023.

“Ekspektasi inflasi yang lebih rendah ini dapat memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuannya sebagai respons terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed,” kata Josua di Jakarta, Selasa.

Ia meyakini, kemungkinan terkendalinya inflasi pada akhir tahun akan meningkat seiring dengan menurunnya risiko impor inflasi akibat nilai tukar Rupee yang diperkirakan relatif stabil.

Kenaikan nilai tukar rupee terhadap dolar AS mendukung penurunan suku bunga The Fed, yang dapat meningkatkan selera risiko dan menarik aliran modal.

Selain itu, tambahnya, tekanan inflasi yang timbul dari harga energi global, yang sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah, dapat diimbangi oleh risiko berkurangnya permintaan global.

“Risiko kenaikan mungkin timbul menjelang akhir tahun, namun risiko tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan permintaan musiman saat perayaan Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah memutuskan untuk menunda penerapan pajak konsumsi khusus minuman plastik dan minuman manis dalam kemasan (MBDK) guna mendukung daya beli dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini diyakini akan mengurangi tekanan inflasi hingga sisa tahun 2024.

“Kami memperkirakan inflasi akan tetap berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia sebesar 1,5 hingga 3,5 persen untuk tahun ini,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar 0,12 persen (bulanan/bulanan) pada September 2024. Sedangkan inflasi tahunan (bulanan/tahunan) mencapai 1,84 persen, dan inflasi tahunan mencapai 1,84 persen. Sebesar 0,74 persen (YTD).

Sebelumnya, BI telah memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen pada 18 September. Bunga simpanan dan bunga pinjaman juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen dan 6,75 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours