Ekonom Unsoed sebut deflasi perlu dikendalikan

Estimated read time 3 min read

Purwokerto, Jawa Tengah dlbrw.com – Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Abdul Aziz Ahmad mengatakan pemerintah perlu menekan harga banyak barang, terutama makanan. seperti dalam lima bulan terakhir.

“Saat ini yang dilakukan biasanya menghindari kenaikan harga, bukan mengatasi penurunan harga. Ini bukan menjadi perhatian pemerintah padahal keadaan ini sudah berlangsung lama,” ujarnya di Purwokerto. Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Namun, kata dia, konsep inflasi dan depresiasi bersifat umum karena merupakan rata-rata seluruh barang dan keuntungan.

Menurutnya, kenaikan merupakan perkembangan harga yang cenderung meningkat dan diperlukan dalam perekonomian karena aktivitas produsen akan mendorong mereka untuk meningkatkan output kerjanya.

Namun, lanjutnya, resesi ekonomi akan sangat melemahkan perekonomian karena menunjukkan melemahnya daya beli masyarakat karena produk yang dihasilkan tidak sesuai harapan masyarakat.

“Dalam masa pengurangan lima bulan ini, ada produk yang naik harganya dan ada pula yang turun harganya. Ada sistem berat yang menghitung kenaikan dan penurunannya,” ujarnya.

Menurutnya, tanda diskon merupakan kelompok barang yang mempunyai bobot banyak.

Menurut dia, jika terus berlanjut maka laju inflasi akan meningkat dan harga produk lainnya akan turun.

“Itu memang panjang, tapi menurut kami sebagai ekonom ini masih bagus, dampaknya tidak besar karena barang-barang lain masih naik,” ujarnya.

Diakuinya, penurunan yang terjadi selama lima bulan terakhir ini disebabkan oleh anjloknya harga beberapa bahan pangan, salah satunya melimpahnya sayuran akibat musim panen.

Oleh karena itu, kata dia, perhatian khusus perlu diberikan kepada petani karena yang terkena dampak resesi adalah produsen dan bukan konsumen.

Tentu yang diharapkan adalah stabilitas harga, bukan harga yang tinggi, bukan harga yang turun. Kalau fluktuasi harga, yang paling fluktuatif adalah harga bahan pangan dan risiko pangan tersebut menurun dalam beberapa bulan terakhir, ujarnya.

Menurut dia, ada banyak cara untuk mengendalikan resesi, salah satunya sebaiknya dibiarkan saja karena menjelang akhir tahun dan harga berbagai bahan pangan seperti daging dan telur akan meningkat. .

Dia mengatakan kenaikan harga pangan akan dimulai pada bulan November dan harganya bervariasi karena bersifat musiman.

“Tapi kalau ada operasi atau operasi swasta berarti pemerintah harus memberikan dukungan agar petani tidak rugi banyak ya, dulu masalahnya tidak seperti itu, kalau Bulog bisa bangun sekarang. itu sulit,” katanya.

Katanya, untuk saat ini pekerjaan yang dilakukan selama ini adalah menangani kenaikan harga dan bukan menangani penurunan harga.

Oleh karena itu, menurutnya, perlu dilakukan langkah-langkah untuk menghindari anjloknya harga bahan pangan.

“Permasalahannya mungkin di distribusi, karena tidak semua daerah menghasilkan produk, misalnya Purwokerto bukan daerah produksi sayuran, sehingga harga sayuran di sini relatif stabil,” ujarnya.

Namun di kawasan produksi sayuran, menurut dia, harga barang tersebut akan turun.

Berkaitan dengan itu, kata dia, perlu dipikirkan bagaimana menjamin distribusi bahan pangan seperti sayur-sayuran agar harga dapat dipertahankan pada tingkat normal.

“Kita perlu meningkatkan distribusi, kita perlu meningkatkan rantai pasokan untuk memberikan manfaat kembali,” kata Abdul Aziz.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours