Ekonom: Utamakan transportasi publik ketimbang pembatasan BBM

Estimated read time 2 min read

Mataram dlbrw.com – Ekonom Universitas Mataram Muhammad Firmansiyah menyarankan pemerintah memprioritaskan penyelenggaraan angkutan umum dibandingkan membatasi masyarakat membeli BBM bersubsidi.

Muhammad Publicancia di Mataram, sebelah barat Nusa Tenggara, mengatakan pada hari Kamis bahwa “transportasi umum tidak berfungsi di banyak daerah. Ini penting dalam persiapan pemilu.”

Firmancia mencatat, BBM bersubsidi lebih disukai masyarakat kelas menengah yang menggunakan kendaraan untuk bekerja dan aktivitas produktif lainnya.

Oleh karena itu, pembatasan BBM bersubsidi harus menjadi pilihan agar tidak mengganggu belanja konsumen.

“Apapun jenis bahan bakarnya yang dikontrol, jika ada alternatif penggunaan angkutan umum tidak akan menjadi masalah besar, dampaknya terhadap pemilik kendaraan akan berkurang karena transportasi itu wajib,” kata Firmancia kepada Penting.

Di Indonesia, angkutan umum yang memadai dan berskala besar saat ini hanya terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota besar di Pulau Jawa. Sementara itu, banyak kawasan kelas menengah lainnya yang belum tersentuh transportasi umum.

Firmancia lebih lanjut mempertanyakan apakah tujuan pembatasan tersebut untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi atau sekadar alasan efisiensi anggaran pemerintah.

“Dalam kondisi saat ini, sebaiknya berpikir matang-matang,” pungkas Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram itu.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah berniat memperketat subsidi BBM pada 17 Agustus untuk mengurangi jumlah subsidi yang diberikan kepada warga tidak berdokumen. Benar.

Pernyataan itu disampaikannya saat membahas persoalan konsumsi BBM terkait defisit APBN 2024.

Luhut yakin pemerintah bisa menghemat APBN 2024 dengan memperketat syarat penerima subsidi BBM.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours