Ekonomi ASEAN Capai Rp58.000 T, Ini Keuntungan Jika Gabung BRICS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – BRICS terus memperluas keanggotaannya di kawasan ASEAN. Berdasarkan data terakhir, gabungan produk domestik bruto (PDB) negara-negara ASEAN sekitar US$3,67 triliun atau Rp58.000 triliun. Selain itu, kawasan ini sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan BRICS.

Menyatukan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, telah menjadi kesatuan yang menonjol. Kelompok ini telah mengalami pertumbuhan PDB sejak tahun 2019 dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga tahun 2029.

Hal ini dapat menjadi keuntungan besar bagi blok BRICS karena dapat menambah PDB mereka sebesar $3,67 triliun selama perubahan ekspansif terbaru. Bloomberg melaporkan awal pekan ini bahwa beberapa pemimpin Asia telah berupaya untuk bergabung dengan BRICS. Selain itu, langkah seperti itu akan menjadi kemenangan besar bagi grup.

Malaysia dan Thailand telah muncul sebagai pemimpin yang mengumumkan rencana untuk bergabung dengan blok tersebut. Laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa kawasan tersebut tertarik untuk bergabung dengan kelompok tersebut, yang dipandang melindungi institusi-institusi yang dipimpin Barat.

Pusat Geoekonomi Dewan Atlantik baru-baru ini membahas dedolarisasi, dan mencatat bahwa hal tersebut masih belum terbukti tetapi juga tidak kontroversial.

“Lanskap keuangan global mungkin secara bertahap mengalami demokratisasi, memberi jalan bagi dunia di mana lebih banyak mata uang lokal dapat digunakan untuk transaksi internasional,” kata analis Hung Tran, seperti dikutip Watcher Guru, Minggu (30/6/2024).

“Di dunia seperti ini, dolar akan tetap dominan, namun tanpa pengaruh berlebihan dari mata uang seperti renminbi Tiongkok dan lainnya. Ini mungkin adalah kenyataan yang dicari oleh negara-negara ASEAN. Blok ini akan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat mata uangnya. Terutama jika mereka mengurangi prevalensi dolar AS.

BRICS kemungkinan akan tumbuh untuk tahun kedua berturut-turut. Pada tahun 2023, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA) akan menjadi negara pertama yang melakukan ekspansi dalam lebih dari 20 tahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours