Ekonomi sirkular bisa kurangi biaya operasional angkutan sampah

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai ekonomi sirkular dapat menekan biaya operasional pengangkutan sampah ke TPA dan juga dapat menghasilkan pendapatan bagi masyarakat.

“Yang dikembangkan tidak hanya mengurangi sampah, tapi ternyata masyarakat bisa menghasilkan pendapatan dari sampah,” kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup (LH) Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansia Idris di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta saat ini berupaya mengurangi pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat. Pengurangan ini diperkirakan akan mencapai 28 persen pada tahun 2024.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berupaya mendaur ulang sampah tersebut agar tidak dibuang ke TPST Bantargebang dengan mendirikan tempat pembuangan sampah. Selain itu, TPA tersebut menganut konsep pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang (TPS 3R).

Selain konsep tersebut, ada pula ekonomi sirkular yang dapat mengatasi permasalahan sampah karena sampah juga dapat menjadi sumber pendapatan. Kalaupun ditanggapi dengan serius, nilainya tidak sedikit.

“Melalui ekonomi sirkular, Pemprov dapat menekan biaya operasional pengangkutan sampah,” ujarnya.

Afan juga memuji DLH yang menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Sirkular (FES) 2024 karena acara tersebut menjadi forum untuk mengatasi permasalahan kelestarian lingkungan di kota-kota besar seperti Jakarta.

“Jakarta sebagai pusat perekonomian global Indonesia harus siap menjawab berbagai tantangan perkotaan global. Salah satunya soal kelestarian lingkungan hidup,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, acara tersebut memberikan kesempatan bagi industri, UMKM, startup, dan kelompok masyarakat yang bergerak di bidang ekonomi sirkular untuk menampilkan dan mengembangkan usahanya.

“Kegiatan ini dapat menjadi kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan inovasi dan solusi yang mereka miliki serta mengembangkan usahanya,” ujarnya.

Festival ini akan digelar pada 17-18 Juli 2024 di Taman Menteng Jakarta Pusat yang sarat dengan berbagai elemen ekosistem ekonomi sirkular.

Mereka adalah aktivis Biokonversi Maggot BSF, sampah, kompos, bank eco-enzyme, MIME hijau, kelompok tani perkotaan, perusahaan start-up pengelolaan sampah, pemasok kebutuhan industri atau pasar, dan lembaga keuangan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours