Ekonomi Tumbuh Pesat, Siasat Cerdik Rusia Lawan Sanksi Barat Jadi Panutan Dunia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Strategi cerdas Rusia dalam melawan sanksi Barat menjadi teladan bagi dunia. Negeri Beruang Merah ini berhasil meraih pertumbuhan ekonomi mengesankan di tengah konflik Ukraina.

Sanksi telah menjadi alat politik bagi para pemimpin Barat yang berupaya melemahkan musuh-musuh global. Dengan meningkatnya sentimen anti-perang di Amerika Serikat (AS), yang sudah bosan dengan konflik tersebut, akhirnya mereka mengandalkan sanksi ekonomi untuk meningkatkan pengaruhnya secara internasional.

Menurut perkiraan akademisi Manu Karuka, dua pertiga sanksi global sejak tahun 1990-an dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sepertiganya diterapkan oleh Joe Biden. Namun sanksi tersebut seringkali mengabaikan etika internasional.

“Sanksi dapat memperburuk situasi penduduk sipil secara signifikan,” kata peneliti Joey Gordon, dikutip Sputnik, Jumat (7/6/2024).

Sanksi ekonomi sering kali mengorbankan hak-hak sipil dengan menghalangi akses terhadap makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Strategi Rusia yang berhasil menghindari sanksi Barat merupakan momen penting bagi negara-negara Selatan untuk bersatu melawan taktik Barat.

Analis keamanan Mark Sleboda mengatakan Moskow tidak hanya selamat dari agresi ekonomi, tetapi juga berhasil berkembang pesat melampaui Jerman dan Jepang dan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia.

Pakar hubungan internasional ini mengikuti program “The Critical Hour” di Sputnik pada Rabu (26/10) dan membahas mengapa negara-negara di dunia semakin melirik Rusia sebagai model dan mitra ekonomi.

“Saya pikir kita belum sampai pada dunia multipolar, tapi kita pasti melihat dunia multipolar yang dibayangkan dan kelahirannya, bahkan jika hegemoni Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat berusaha untuk menghambat kelahiran itu dan mencoba menghentikannya agar tidak terjadi,” katanya. dikatakan. Sleboda setuju dengan analisis situs Orinoco Tribute yang meneliti partisipasi dalam Forum SPIEF 2024 yang mempromosikan penciptaan zona pembangunan ekonomi baru.

Pada produk domestik bruto (PDB) yang disesuaikan dengan paritas daya beli selama masa sanksi, Rusia berhasil mengungguli Jerman.

“Dan kini, dalam beberapa bulan terakhir, Bank Dunia telah mengumumkan data baru. Rusia telah melampaui Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia,” kata Sleboda.

Dia menjelaskan, “Semua orang ingin tahu bagaimana Rusia bisa menjadi Teflon Don geo-ekonomi global, karena mereka tidak tahu kapan mereka akan berada di posisi yang sama. Sekarang ada kereta yang datang dan Rusia yang mengarahkan kereta itu.”

Pakar hubungan internasional tersebut mengatakan negara-negara Afrika memperkuat kerja sama dengan Rusia dalam upaya mereka memutus pola ketergantungan yang dibangun oleh Barat setelah kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Barat pada abad ke-20.

Ia menekankan, “Rusia adalah inspirasi karena negara-negara Afrika telah lama menderita di bawah hegemoni global Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours