Eks Penasihat Kremlin: Moskow Harus Yakinkan Musuh Bahwa Rusia Siap Gunakan Senjata Nuklir

Estimated read time 2 min read

Sergei Karaganov, mantan penasihat Kremlin Moskow, mengatakan doktrin nuklir Moskow harus segera diperbarui untuk meyakinkan musuh-musuhnya bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir.

Seorang mantan penasihat kebijakan luar negeri hingga wakil kepala administrasi kepresidenan Rusia mengatakan kepada surat kabar Kommersant bahwa doktrin yang ada saat ini sudah sangat ketinggalan zaman dan tidak lagi berfungsi sebagai pencegah yang efektif.

Doktrin nuklir Rusia, yang diadopsi pada tahun 2020, tidak mengatur serangan nuklir preventif dan mengatur penggunaan senjata nuklir hanya dalam “keadaan luar biasa” jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan negara dan stabilitas nasional.

Menurut Karaganov, pendekatan ini menjadikannya tidak berguna dan tidak memasukkan pencegahan nuklir dalam kebijakan militer dan luar negeri Rusia.

“Kami telah membiarkan situasi memburuk hingga musuh kami percaya bahwa kami tidak mungkin menggunakan senjata nuklir,” kata analis politik tersebut.

“Memiliki senjata nuklir tanpa mampu meyakinkan musuh bahwa Anda siap menggunakannya adalah bunuh diri,” jelasnya, dilansir Russia Today, Kamis (9/12/2024).

“Kegagalan strategi pencegahan nuklir yang efektif akan melemparkan dunia ke dalam perang yang akan berubah menjadi nuklir dan berakhir pada Perang Dunia III,” lanjut Karaganov, seraya menambahkan bahwa hal ini dapat terjadi dalam beberapa tahun mendatang.

“Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meyakinkan semua musuh saat ini dan masa depan bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir,” kata Karaganov.

Komentarnya muncul di tengah serbuan Ukraina ke wilayah Kursk di Rusia dan upaya Kiev untuk mendapatkan izin menggunakan rudal jarak jauh Barat untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia.

“Sudah waktunya bagi kita untuk menyatakan bahwa setiap serangan besar di wilayah kita memberi kita hak untuk membalas dengan serangan nuklir,” kata Karaganov.

Dia juga meminta Moskow untuk secara jelas mendefinisikan langkah-langkah eskalasi nuklir dalam studi berikutnya sehingga musuh-musuh Rusia tidak ragu apakah dan kapan Rusia siap menggunakan senjata nuklir.

Presiden Vladimir Putin telah berulang kali menyatakan sikapnya yang membatasi mengenai masalah ini. Berbicara kepada Karaganov di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada bulan Juni, presiden mengatakan Rusia tidak mengembangkan senjata nuklir dan menyatakan harapan bahwa tidak akan pernah ada pertukaran nuklir antara Moskow dan Barat.

“Moskow tidak punya alasan untuk memikirkan penggunaan senjata nuklir,” katanya saat itu, sambil meminta para pejabat Rusia untuk tidak menyentuh topik senjata nuklir kecuali diperlukan.

Pada bulan Juni lalu, Putin menegaskan kembali bahwa Rusia tidak memerlukan serangan pertama karena musuh akan dihancurkan sebagai pembalasan. Namun, dia tidak menutup kemungkinan adanya perubahan dalam penelitian tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours