Elektabilitas Khofifah Masih di Bawah 50%, PKB Bicara Peluang Menangkan Pilgub Jatim

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (NEP) berharap bisa memenangkan Pilgub Jatim 2024 jika bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menurunkan duet Kofifa Indira Parwansa-Emil Dark. Saat ini, kemungkinan terpilihnya Khaifa masih kurang dari 50%.

“Kalau dilihat dari elektabilitas presiden saat ini, bisa dilihat ya tidak atau kurang dari 50%, malah cukup berbahaya. Toh, kalau yang sekarang kuat, seharusnya dia di atas 50%, tapi itu Tampaknya kebetulan dia masih kurang dari 50%,” kata Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (DPP) Luluk Nur Hamida kepada wartawan, Minggu (21 Juli 2024) di Bundaran HI, Jakarta.

Menurut Luluk, peluang terpilihnya kurang dari 50% menandakan Jawa Timur masih menunggu rival FIFA. Statistik persaingan Khaifa akan dibicarakan secara matang dengan PDIP.

Singkatnya, PDIP, PCB sedang berusaha mencari jalan terdekat untuk mengkonsolidasikan kemenangan kita di Pilkada, termasuk di Jawa Timur, kata Lulak.

Dikatakannya, yang terpenting calon yang diusung PCB tidak menjadi sandera dan tidak membawa beban apa pun di kemudian hari.

“Sudah berkali-kali kita katakan bahwa Jawa Timur berhak dipimpin oleh orang atau pribadi yang suci, tidak terbebani, tidak terbebani masa lalu, dan tidak terbebani masa depan.” Menyandera siapapun, maka ini adalah “kesempatan bagi masyarakat Jatim untuk membuka telinga dan mata,” lanjutnya.

Menurut Luluk, kalaupun Menteri Sosial Teri Resmaharini (pejabat) yang tergabung dalam NDIP dipasangkan dengan KH Marzuki Mustamar, hal itu sangat mungkin terjadi. Namun, sebelum PCB mengambil keputusan, mereka akan terlebih dahulu mendengarkan ekspektasi masyarakat akar rumput.

“Iya bisa saja, karena ada usulan juga, makanya nanti kita cek lagi di lapangan agar tidak terlalu cepat terjadi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours