Elektabilitas Sendi Fardiansyah Meroket Jelang Pilwakot Bogor

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bogor 2024 akan diwarnai pertarungan sengit antara Dedie Rachim dan Sendi Fardiansyah. Meski bisa memilih sendiri, Dedie Rachim masih memimpin dengan perolehan 39,1%, disusul Sendi Fardiasnyah yang pada survei sebelumnya sebesar 6,1% dan kini naik menjadi 20,9%.

Demikian analisis hasil survei terbaru Denny JA dari Survey Circle Indonesia (LSI) yang disampaikan kepada pers di Kota Bogor, Jumat (19/07/2024) tentang preferensi warga Kota Bogor yang memilih. kepada berbagai calon walikota dan berbagai berita lainnya.

Survei dilakukan pada tanggal 11 hingga 16. hingga Juli 2024 menggunakan metode standar multistage random sampling, wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan jumlah responden 440 orang, dengan tingkat kesalahan 4,8 persen.

Direktur Utama Citra Komukas LSI Denny JA Toto Izul Fatah dalam sambutannya menjelaskan, pertarungan sengit ini dimungkinkan karena dua hal.

Pertama, keduanya berpeluang mendapat tiket timnas. Kedua, karena posisi kedua tokoh Dedie Rachim dan Sendi Fardiansyah ini sangat menarik, kata Toto.

Mengapa Toto menarik adalah karena para kandidat ini memiliki pilihan yang berbeda-beda. Yang pertama, Dedie Rachim yang memimpin, trennya stabil meski masih memimpin. Namun di sisi lain, Sendi Fardiansyah sedang naik daun meski masih di bawah asuhan Dedie Rachim.

“Status Send sebagai calon bisa naik lagi setelah banyak partai sah yang mendukungnya. Biasanya perolehan suaranya diragukan karena dianggap tidak mendapat tiket partai,” jelasnya.

Toto menjelaskan, proses pemilu merupakan variabel penting yang harus diperhatikan dalam kontestasi pilkada, termasuk pemilu presiden. Sebab berdasarkan pengalaman masa lalu, kandidat dengan tren tertinggi berpotensi mengungguli kandidat di atasnya. Sebaliknya, kandidat yang trennya stagnan, apalagi menurun, terus melanjutkan.

Dalam konteks Pilkada Bogor, menurut Toto, calon Dedie Rachim harus berhati-hati terhadap Sendi Fardiansyah. Mengapa? Pasalnya ia mempunyai kebiasaan memanjat, bahkan sampai ke angkasa. Hanya 6,1 persen dari survei 4 bulan sebelumnya, kini mencapai 20,9 persen.

Bayangkan, kenaikan dari 6,1 persen menjadi 20,9 itu sangat penting dibandingkan 14 orang. Sedangkan Dedie Rachim dari dua jajak pendapat, posisi yang tidak jauh dari kita, sekitar 39-40%,” ujarnya.

Beberapa calon lain yang terekam yakni Atang (10,0 persen), Raendi Rayendra (9,8 persen) dan lainnya kurang dari 5 persen seperti Jenal Mutaqin (4,8 persen), Rusly Prihatevy (4,3 persen) dan lain-lain. Ketika diturunkan menjadi 6, Sendi naik lagi menjadi 24,5 persen, Dedie Rachim menjadi 40,9 persen.

Variabel lain yang perlu diperhatikan dalam menjajaki kemungkinan tersebut, kata Toto, adalah banyaknya pemilih yang masih masuk dalam kategori soft supporter, yakni gabungan antara pemilih yang sudah memilih namun bisa berubah dan pemilih yang belum memilih. . semuanya. Pemilih likuid inilah yang sering disebut sebagai tanah tak bertuan.

“Pendukung lunak masih di angka 49 persen. Ini adalah jumlah pemilih yang dapat dikaitkan. Saat ini pengikut aktifnya belum mencapai 30%. Sebagian besar masyarakat masih menunggu masa kampanye. “Ini akan menjadi hari yang tenang lagi ketika Anda datang ke TPS,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours