Embracer Group akan adopsi teknologi AI dalam pengembangan gim

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan game Embracer Group menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan game setelah memberhentikan beberapa karyawan dan menghentikan beberapa proyek game beberapa bulan lalu.

Engadget melaporkan pada hari Jumat bahwa THQ Nordic, Gearbox Entertainment dan Crystal Dynamics – perusahaan induk Eidos Montreal – mengungkapkan rencana tersebut dalam laporan tahunan mereka.

Embracer Group telah memutuskan untuk menggunakan kecerdasan buatan dalam produksi game-nya di tengah perdebatan mengenai penggunaan teknologi dalam industri game dan industri kreatif lainnya.

Mereka percaya bahwa jika mereka tidak menggunakan AI, perusahaan akan menunda pengembangan game dan penerbit besar seperti EA, Sony, Square Enix, dan Ubisoft.

Teknologi AI membantu mempercepat proses pengembangan dan memberikan pengalaman bermain game terbaik bagi para pemain.

“AI memiliki potensi untuk melakukan inovasi pengembangan game secara signifikan dengan meningkatkan efisiensi sumber daya, menambahkan perilaku cerdas, mempersonalisasikan, dan meningkatkan pengalaman bermain game,” kata Embracer Group dalam sebuah laporan.

Meskipun ada banyak manfaat menggunakan kecerdasan buatan dalam pengembangan game, Embracer Group memahami bahwa langkah ini bukannya tanpa risiko. Mereka berpendapat bahwa AI “jika tidak dilatih, dilatih, atau digunakan dengan benar, dapat menghasilkan hasil yang tidak etis, bias, diskriminatif, atau bahkan salah total.

Rencana Embracer Group untuk menerapkan kecerdasan buatan mengalami kemunduran tahun lalu setelah mereka memberhentikan 1.500 karyawan dan membatalkan 80 proyek game, yang juga dikenal dengan game Saints Row-nya. ‘ diumumkan beberapa bulan setelah menutup studio seperti Volition.

Meskipun ada kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan pekerja manusia, Embracer Group mengatakan ancaman tersebut tidak ada. Bahkan, kata dia, kecerdasan buatan membuka peluang bagi penyandang disabilitas yang tidak bisa bekerja dengan perangkat tertentu maupun bagi non-disabilitas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours