Enam pemain yang bisa jadi kunci laga final sepak bola Olimpiade

Estimated read time 5 min read

Batavia (ANTARA) – Para bintang besar absen pada turnamen sepak bola putra Olimpiade Paris 2024, namun pemain lain turun tangan untuk memberikan pengaruh besar dalam dua pekan ke depan yang puncaknya pada pukul 23.00 WIB antara Prancis dan Spanyol di ajang tersebut. Parkir dari Pangeran Paris

Prancis mengincar kemenangan Piala Olimpiade kedua mereka sejak edisi 1984 di Los Angeles, ketika mereka mengalahkan Brasil 2-0.

Spanyol juga memiliki tujuan yang sama untuk meraih medali emas sepak bola Olimpiade kedua setelah terulang pada edisi Barcelona 1992, saat mengalahkan Polandia dengan skor 3-2.

Santi Denia dari Spanyol juga ingin membalas kekalahan terakhir Brasil 2020 di edisi Tokyo demi tambahan gelar trofi La Furia Roja dalam beberapa pekan terakhir setelah tim seniornya menjuarai Euro 2024.

Berikut enam pemain yang bisa menjadi kunci final sepak bola Olimpiade:

Joan Felipe Mateta

Striker Crystal Palace berusia 27 tahun bisa menjadi penentu di final malam ini, mengingat dia sangat produktif musim lalu dengan rekor 16 gol di Premier League, termasuk 14 gol dalam 16 penampilan terakhirnya.

Namun sayang, rekornya belum bisa meyakinkan pelatih Prancis Didier Deschamps untuk membawanya ke pentas Euro 2024.

Pelatih Prancis di Olympia, Thierry Henry, melihat potensi yang dimiliki Mateta dan tak ragu memilihnya untuk memimpin lini depan Les Bleus di Olympia, terbukti dengan 24 golnya dalam lima pertandingan.

Semua gol Mateta tercipta dalam tiga pertandingan terakhir, salah satunya terjadi di semifinal melawan Mesir saat Prancis bangkit dari ketertinggalan 3-1 di babak pertama untuk menang.

Miquel Olise

Kepindahannya ke Bayern Munich menelan biaya 60 juta euro atau sekitar Rp.

Dia selalu hadir di sayap kanan untuk Prancis di lima Olimpiade, di mana dia mencetak dua gol, termasuk gol mematikan ketiga di semifinal melawan Mesir dalam kemenangan 3-1.

Selain dua gol, winger berusia 22 tahun itu juga telah memberikan empat assist untuk penyerang Prancis tersebut sejauh ini.

Musim lalu, pemain yang dibesarkan di London oleh ayahnya yang berkewarganegaraan Nigeria dan ibu keturunan Prancis-Aljazair ini memainkan 19 pertandingan dan menyumbangkan 10 gol serta enam assist untuk membawa Crystal Palace mencetak total 10 gol liga.

Alexandre Lacazette

Berbicara tentang Prancis, tentu kita tidak bisa mengabaikan perang kapten Alexandre Lacazette yang dipanggil oleh pelatih Theodoric Henrique di Olimpiade Paris 2024 untuk membawa timnya meraih medali emas sepak bola Olimpiade kedua setelah edisi 1984 di Los Angeles.

Lacazette dinobatkan sebagai Henry setelah mencetak 22 gol dan memberikan lima assist dalam 35 pertandingan untuk Olympique Lyonnais musim lalu.

Ia bermain di empat kompetisi olimpiade dan hasil satu gol dan satu assistnya saja, dimana hampir selalu di usianya yang sudah menginjak 33 tahun, jelas Henry tidak salah dalam memilih pemain muda Perancis tersebut. dalam acara lima tahunan ini.

Gelandang Spanyol Fermin López #11 Fermín López melakukan selebrasi usai mencetak gol pertamanya pada pertandingan sepak bola Grup C Putra antara Republik Dominika melawan Spanyol Olimpiade Paris Paris 2024 di Stadion Bordeaux di Bordeaux pada 27 Juli 2024. (ANTARA/AFP) . /Christophe Archambault)

Sedangkan di Spanyol, La Fúria Roja mempercayai pemain muda Barcelona, ​​Fermín López. Fermí menikmati peningkatan popularitas yang mengejutkan di Barcelona tahun lalu.

Pada usia 21 tahun, musim lalu ia mengukuhkan dirinya sebagai pemain reguler klub dengan mencetak 11 gol dan satu assist dalam 42 pertandingan, tiga pertandingan dan satu gol dalam laga Clásico melawan Real Madrid.

Fermín masuk dalam skuad Spanyol Euro 2024 dan tampil dalam perjalanan menjadi juara di Jerman.

Dari sana langsung menuju Olimpiade, di mana semua pertandingan Spanyol, kecuali kekalahan dari Mesir di pertandingan terakhir grup, telah dimenangkan dengan gol.

Fermín, dari Andalusia, telah mencetak empat gol di Spanyol hingga final, termasuk gol brilian di perempat final melawan Jepang dan gol penyeimbang di semifinal melawan Maroko.

Sergio Gomez

Sergio Gomez hanya tampil 15 kali sebagai starter untuk Manchester City musim lalu. Namun pengalamannya di timnas senior Spanyol membuatnya mendapat panggilan dari pelatih Santi Denia ke Olimpiade Paris 2024.

Gómez memulai karirnya bersama tim nasional di usia U-17, di mana ia memimpin negaranya ke final Piala Eropa U-17 dan Trofi U-17 pada tahun 2017.

Di Piala Eropa U17, tiga golnya membuat Spanyol menjadi juara. Dia mencetak lebih banyak gol di Piala Dunia U17, di mana dia mencetak empat gol dan membuat dua assist. Namun sayang, pada akhirnya ia dan kawan-kawan justru frustasi karena lolos dari Inggris sebagai juara.

Dua tahun berikutnya dia menjadi pemain U-19 di Spanyol. Ia tampil tanpa gol dan assist, namun ia berhasil membawa negaranya menjadi juara Piala Eropa U-19 2019.

Kelompok usia terakhir yang diseleksi adalah Spanyol U-21. Ia kembali mengantarkan negaranya ke putaran final Euro-U-21 2023, namun tiga gol dan dua assistnya masih mampu mengantarkan negaranya menjadi juara karena kembali kalah dari Inggris.

Sekarang satu gol dan satu lagi untuk membantu tim kiri Spanyol melaju melawan Prancis.

Beberapa orang Kuba

Rekan setim Pau Cubarsi di Barcelona, ​​​​Lamine Yamal, menjadi sensasi Euro 2024 meski baru berusia 17 tahun saat Spanyol menang melawan Inggris di final.

Center Cubars beberapa bulan lebih tua dari Yamal, setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-17 pada bulan Januari, menjadikannya pemain termuda di tim Olimpiade Spanyol.

Kejutan di Barcelona musim lalu adalah Cubarsi tidak dipanggil Luis de la Fuente ke tim Spanyol juara Euro 2024.

Namun kekecewaan itu tampaknya perlahan memudar setelah Cubarsi menjadi pemain reguler Olimpiade sebagai juara utama Spanyol.

Dia memperkirakan bahwa itu akan menjadi kunci untuk menahan serangan Prancis dari Mateta, Olise dan pemain veteran Alexandre Lacazette dalam upaya memenangkan medali emas dan membawa mereka ke Euro 2024, yang dimenangkan oleh tim senior mereka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours