Endeavor: Sektor greentech dan D2C bakal dilirik investor

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Komunitas bisnis global Endeavour Indonesia menyatakan sektor teknologi hijau (green technology) dan model bisnis direct-to-consumer (D2C) akan menjadi model bisnis pilihan investor pada tahun 2024. “Sektor utama yang paling banyak diminati modal ventura adalah teknologi ramah lingkungan dan D2C,” kata Devina Hartono, Managing Director Endeavour Indonesia, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, potensi besar pertumbuhan bisnis di kedua sektor tersebut terletak pada semakin populernya belanja online, yang juga mendukung pengembangan infrastruktur yang berorientasi pada konsumen.

Menurutnya, kedua model bisnis tersebut dapat dimanfaatkan oleh para startup untuk bertahan dan berkembang dengan mengedepankan keberlanjutan dan mengalihkan pasar ke arah profitabilitas.

Devina mengatakan, melalui jaringan yang dimiliki pihaknya, ia telah membantu startup Indonesia mendapatkan pendanaan. Berdasarkan laporan dampak tahun 2023, start-up yang beroperasi di bawah Endeavour berhasil berkontribusi dalam penciptaan 31.000 lapangan kerja baru.

Faktanya, 15 perusahaan dalam portofolio Endeavour akan mencapai laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Ebitda) positif pada kuartal pertama tahun 2024.

Selain fakta bahwa Endeavour Entrepreneur mengumpulkan dana ekuitas sebesar $417 juta, portofolio kewirausahaan Endeavour mencapai pendapatan $3,1 miliar. Ia mengatakan Endeavour Indonesia saat ini mendukung 98 wirausaha dari 68 startup, termasuk CEO eFishery Kopi Kenangan, Paxel, Pinhome, dan Buttonscarves.

Selain itu, menurutnya, pihaknya juga mendorong partisipasi perempuan dalam dunia usaha, hal ini terlihat dari program pengembangan keterampilan bisnis yang dilaksanakan Endeavour di sektor ritel, dimana dipilih 32 pendiri perempuan untuk lebih mengembangkan keterampilan kewirausahaannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours