Erick sebut BUMN benteng ekonomi usai DPR setujui PMN Rp44,24 triliun

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN berkomitmen menjadi penopang perekonomian negara setelah Komisi VI DPR menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 44,24 triliun pada tahun 2025.

“Tentunya tekad BUMN untuk terus menjadi penopang perekonomian nasional sangatlah positif,” kata Erick usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu malam (7/10).

Erick pun mengaku bersyukur sembilan Fraksi Komisi VI DPR menyatakan dukungannya terhadap usulan PMN Rp 44,24 miliar dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Terima kasih Tuhan. Komisi VI menyetujui usulan PMN Kementerian BUMN senilai lebih dari Rp 44 triliun, dan Komisi VI menilai PMN ini juga merupakan hasil komisi yang besar, ”kata Erick.

Ia mengatakan pihaknya mendorong agar RUU BUMN (RUU) disetujui Komisi VI agar mendapat persetujuan penuh dari DPR agar hal-hal penting bisa lebih transparan dan terbuka.

“Dan kita berharap ini bisa terlaksana, makanya saya ucapkan terima kasih kepada Komisi VI yang sudah mendukung PMN dan sudah mendukung RUU BUMN,” jelasnya.

Eric juga berkata: Usai rapat kerja dengan Komisi VI, baru kali ini PMN yang didorong ke BUMN tidak berdasarkan utang negara. Karena dividennya lebih banyak

“Total dividennya sekitar Rp 280 triliun, sedangkan PMN Rp 212 triliun, selisihnya Rp 68 triliun,” kata Eric.

PMN beserta nilainya yang diusulkan Kementerian BUMN dan disetujui Komisi VI DPR adalah:

PMN terbesar akan diberikan oleh PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp13,86 triliun dalam rangka pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap 2 dan 3. PMN PT ASABRI (Persero) senilai Rp3,61 triliun dalam konteks tersebut. peningkatan modal PT PLN (Persero) senilai Rp 3 triliun. Dalam rangka PT Bahana Pembinaan Usaha, diusulkan PMN Proyek Elektrifikasi Desa Indonesia (Persero) senilai Rp 3 triliun untuk memperkuat permodalan KUR PMN PT Pelni ( Persero) senilai Rp 2,5 triliun untuk pembelian PMN kapal baru untuk PT Biofarma (Persero) senilai Rp 2,21 triliun dalam rangka investasi fasilitas baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengusulkan penerimaan PMN senilai Rp 2,09 triliun untuk konstruksi Tol Jogja-Bawen dan Tol Solo-Yogya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Rp 2 triliun PT Len Industri (Persero) Rp 2 triliun PT Danareksa (Persero) Rp 2 triliun PMN ke PT Kereta Api Indonesia ( Persero) Rp 1,8 miliar untuk pembelian kereta api baru untuk misi pemerintah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food senilai Rp 1,62 triliun dalam rangka modal kerja dan investasi program cadangan pangan pemerintah PT PP ( Persero) Tbk telah ditawarkan untuk menerima PMN senilai Rp 1,56 triliun dalam rangka penyelesaian proyek Jalan Tol Kawasan Industri Terpadu Jogja-Bawen (KIT) Subang dan Perum Damri Kawasan Industri Rp 1 juta Perumnas 1 triliun PT Industri Kereta Api (Persero) senilai Rp 976 miliar untuk pembangunan KRL

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours