Erick siapkan blue print hingga 2034 termasuk penyatuan pupuk-pangan

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir mengumumkan pihaknya telah menyiapkan rancangan rencana BUMN hingga tahun 2034, yang mencakup rencana integrasi seperti integrasi produk industri makanan dan pupuk.

“Kami memiliki cetak biru BUMN hingga tahun 2034 yang dimaksudkan untuk memperkuat ekosistem 10 tahun ke depan,” kata Eric dalam Rapat Keluarga Kementerian BUMN. Misalnya sekarang kita punya pupuk dan pangan yang terpisah, ke depan kita akan jadikan ekosistem.” , Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, Minggu (5 Mei).

Integrasi antara industri limbah dan makanan dinilai penting karena keduanya merupakan bagian dari ekosistem yang saling bergantung. Namun, keduanya saat ini terpisah dan harus digabungkan agar berfungsi lebih efektif.

“Benih dan pangan karena merupakan ekosistem. Misalnya, tidak mungkin membicarakan pangan tanpa pupuk. “Iya, masih terpisah,” kata Eric.

Eric juga mencontohkan kekurangan di industri pupuk, terutama pada ketersediaan bahan baku seperti sulfat dan fosfat.

Untuk menjadi produsen pupuk terbesar di dunia, Indonesia harus menjamin pasokan bahan bakunya. Oleh karena itu, pada tahun 2034, cetak biru BUMN juga fokus pada penyediaan bahan baku industri pupuk.

“Masih ada kesalahan dalam tumpahan minyak, lalu kenapa? Sumber bahan baku berupa sulfat dan fosfat. Itu belum terjadi dan kami mencetak dengan warna biru, lalu kenapa? Jika kita ingin menjadi produsen pupuk terbesar kelima di dunia atau produsen pupuk terbesar ketiga di dunia, kita harus percaya diri dengan bahan bakunya. “Itu salah satu hal yang kami dorong,” kata Eric.

Bertujuan untuk memperkuat ekosistem BUMN, kata dia, rencana ini akan dilaksanakan dalam 10 tahun ke depan.

Eric berpendapat bahwa pemikiran jangka panjang sangat penting untuk menjamin keberlanjutan dan keberhasilan transisi BUMN yang membutuhkan waktu lama seperti contoh di Tiongkok yang membutuhkan waktu 18 tahun untuk bertransformasi.

“Kalau kita berurusan dengan Tiongkok, itu akan memakan waktu 18 tahun. “Jadi kalau raksasa China butuh waktu 18 tahun untuk memperbaiki negaranya, mustahil BUMN Indonesia bisa dalam lima tahun,” kata Eric.

Eric menilai blue print tersebut harus detail dan detail agar siapapun penggantinya kelak bisa memanfaatkannya. Hal ini akan menjamin kesinambungan rencana dan proyek yang dilaksanakan sebelumnya.

Selain itu, Eric juga membahas perencanaan anggaran, pembagian PMN (Penyertaan Modal Masyarakat), dan dividen untuk tahun-tahun mendatang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kejelasan dan transparansi kepada pemangku kepentingan serta menghindari ketidakpastian di masa depan.

Eric juga menyinggung beberapa permasalahan yang muncul di masa lalu, seperti ledakan PMN yang tidak terduga dan campur tangan dalam kasus korupsi seperti Jivasraya dan Asabri. Hal ini menunjukkan pentingnya perencanaan yang matang untuk menghindari permasalahan serupa di kemudian hari.

Ia mengatakan bahwa dalam konteks lingkungan ekonomi global yang semakin tidak stabil dan disertai perang tarif antar banyak negara, perencanaan yang matang sangatlah penting.

Persaingan ekonomi yang ketat memerlukan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam perencanaan dan strategi untuk menghadapi tantangan masa depan.

“Saya mengatakan ini bukan untuk menyalahkan siapa pun tetapi untuk mengambil pelajaran bahwa kita harus berbuat lebih baik. Karena kenapa?”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours