Erick Thohir anggap wajar perbedaan pendapat soal naturalisasi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum PSSI Eric Tohir menilai perbedaan pendapat soal persatuan pesepakbola asing untuk memperkuat timnas India adalah hal yang lumrah.

Saya kira di era demokrasi, perbedaan pendapat akan terlihat jelas, kata Eric di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Kamis.

Eric mengatakan, kebijakan nasional diambil karena PSSI dan pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan performa sepakbola Indonesia.

Selain itu, ia menegaskan bahwa budaya negara dan warganya tidak melanggar hukum negara atau Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Pemain natural juga menjadi cara utama yakni berasal dari Indonesia. Kebijakan tersebut diterapkan sejak Shin Tae-yong melatih Indonesia pada 2019.

Sedangkan di masa kepemimpinan Sheen, Marten Paes menjadi satu-satunya bek yang tidak berdarah India. Namun nenek Paes lahir di Kediri, Jawa Timur.

PSSI dan pemerintah menginginkan talenta-talenta terbaik Indonesia di luar negeri untuk memperkuat timnas India, kata Eric.

Promosi yang dilakukan orang yang juga Menteri BUMN itu terus dilakukan di negara lain. Misalnya saja Italia yang telah berkomitmen kepada pemain asal Argentina, Mateo Retegui, untuk memperkuat timnasnya. Sebelumnya, Timnas Italia punya pemain natural seperti Mauro Camoranesi dan Thiago Motta.

Timnas Spanyol beranggotakan pemain natural asal Brasil, misalnya Diego Costa dan Marcos Senna.

“Sepak bola adalah perusahaan global dan selalu terbuka terhadap interpretasi selama mengikuti aturan FIFA,” kata Eric Tohir.

Selama Shin Tae Yong menjadi pelatih timnas Indonesia, ada 14 pemain yang berkomitmen memperkuat timnas, yakni Jordi Amat, Mark Cloke, Shane Patinama, Sandy Walsh, Raphael Struik, Ivar Jenner, Nathan Tyo-A-On , Justin Hübner, Ragnar Oratmangoen, Tom Hay, Jens Raven, Jay Iges, Calvin Verdonck, dan Maarten Paes.

Sedangkan dua pemain lagi yang masih menjalani jeda internasional, Eliano Reinders dan Mes Hilgers. DPR RI sudah menerima kewarganegaraannya dan tinggal menunggu pengumuman Keputusan Presiden (Kepres) oleh Presiden Joko Widodo usai mengucapkan sumpah setia sebagai warga negara Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours