Erick Thohir Malam-malam ke DPR, Minta BUMN Diguyur PMN Rp44 T

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR mendukung pembahasan dan pendalaman usulan penanaman modal negara (PMN) tahun anggaran 2025 untuk beberapa BUMN. Bahkan, pemegang saham dan anggota legislatif kembali menggelar rapat kerja (raker) pada Rabu malam (10/7/2024), tepatnya pukul 20.30 WIB.

Dalam forum tersebut, Menteri BUMN Eric Thohir mengatakan kebutuhan PMN sejumlah BUMN pada tahun depan akan mencapai Rp 44 triliun. Sebagian besar dari jumlah ini dialokasikan untuk mengerjakan beberapa proyek strategi nasional (PSN) yang ditugaskan pemerintah.

“Dengan kesepakatan pimpinan dan anggota dewan, kami dapat memberikan angka detail total kebutuhan PMN pada tahun 2025 yaitu sebesar R44,3 triliun,” kata Eric dalam paparannya.

Dana baru Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 disalurkan ke beberapa BUMN. Rinciannya, PT Hutama Karya (Persero) menawarkan Rp 13,8 triliun. PMN ini nantinya akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap 2-3.

PT Asabri (Persero) dengan usulan PMN sebesar Rp 3,61 triliun, PT PLN (Persero) dengan PMN sebesar Rp 3 triliun. Nantinya, Rp3 triliun dialokasikan untuk program elektrifikasi pedesaan (lisdes), penguatan permodalan PUI Bahana KUR.

PT Pelni (Persero) kemudian digunakan untuk membeli dua kapal baru dengan biaya Rp 2,5 triliun. PT Bio Farma (Persero) Rp 2,2 triliun untuk fasilitas modal baru, PMN senilai Rp 2 triliun Jogja – Bawen dan Solo – Jogja.

PT Wijaya Karya Tbk senilai Rp 2 triliun untuk perbaikan struktur permodalan, PT Len Industri (Persero) Rp 2 triliun digunakan untuk restrukturisasi keuangan, PT Danareksa (Persero) Rp 2 triliun dialokasikan untuk pengembangan usaha.

Dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI 1,8 triliun. Rencana ini digunakan untuk mendapatkan rangkaian kereta baru. 1,6 triliun untuk modal kerja dan investasi pada proposal PMN ID FOOD program CPP.

Usulan PMN lainnya adalah PTPP (Persero) sebesar Rp 1,5 triliun yang akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Tol Jogja – Bawen dan KIT Subang. Selain itu, Perum Damri akan mengeluarkan dana sebesar 1 triliun untuk pembelian bus listrik.

Perum Perumnas dengan tambahan PMN sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk restrukturisasi. Terakhir, PT INKA (Persero) akan mendapat alokasi Rp976 miliar untuk membangun kereta KRL.

“Tentunya kami berterima kasih kepada Kementerian BUMN dan seluruh direksi,” jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours