Erick Thohir sebut PSSI sudah kirim surat protes ke AFC

Jakarta dlbrw.com – Presiden Konfederasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) Eric Tohir mengumumkan pihaknya telah melayangkan surat protes kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait kepemimpinan wasit Oman Ahmed Al-Kaf di Indonesia. Pertandingan melawan tim tuan rumah Bahrain berlangsung kontroversial.

Tentu saja karena kejadian kemarin, kami langsung melayangkan surat protes. Ya, saya juga sudah mengirim surat ke AFC, presiden AFC untuk dibacakan, kata Eric di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, surat protes tersebut dilayangkan pihaknya untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang berani bersuara menentang ketidakadilan.

Namun menurut Eric, keputusan pelaksanaan surat protes yang dikirimkan Indonesia tetap berada di tangan AFC.

“Keputusan ada di tangan mereka. Tapi setidaknya kita harus berani berbicara tentang ketidakadilan,” ujarnya.

Selain itu, Eric mengaku terus menunjukkan semangatnya kepada para pemain timnas yang akan berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia. Toh, kata dia, masih ada harapan bagi Garuda untuk meraih 15 poin yang dibidiknya.

“Saya menulis surat kepada semua pemain satu per satu. Dulu, kami maju. Kami punya impian besar 15 poin. Hari ini, hanya ada 3 poin, 3 pertandingan. Kalau China mendapat 3 poin, jadi 6 poin,” katanya. Erik.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kesal dengan wasit Ahmed Abubakar Saeed Al-Kaf yang memimpin pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Bahrain pada Jumat pagi.

“Iya, saya sampaikan sangat kecewa,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan sejumlah fasilitas di Ibu Kota. Nusantara (IKN), ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (11/10).

Sementara itu, Jokowi mengaku terkejut wasit tidak meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan meski babak kedua berlangsung enam menit perpanjangan waktu.

Indonesia sudah unggul 2-1 dan perpanjangan waktu enam menit, tapi setelah sembilan menit tidak dibatalkan dan gol tercipta di detik-detik terakhir, jelas Presiden Jokowi.