Erick Thohir tegaskan PMN bagi 17 BUMN untuk jalani penugasan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tohir mengatakan tujuan pemberian penyertaan modal masyarakat (PMN) kepada badan usaha milik negara yang tertekan adalah untuk memenuhi kewajiban, memperkuat permodalan, dan melakukan restrukturisasi.

Hal ini dilontarkan Eric menanggapi banyaknya tanggapan negatif ketika 17 BUMN menerima pendanaan PMN TA 2024 dengan atau tanpa uang tunai karena ada yang mengalami kendala keuangan.

“Cek dulu BUMN yang mana. Ingat, saat saya bertemu dengan Komisi VI, sudah jelas hampir 70 persen BUMN yang diajukan karena amanah dan juga reorganisasi,” kata Eric di Jakarta, Jumat.

Eric mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati untuk berbagi amanah pemberian modal kepada BUMN.

Pasalnya tidak semua BUMN berada di bawah kendali Kementerian BUMN, salah satunya Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Kemarin saya dan Bu Shri Mulyani juga sepakat bagaimana BUMN harus menyiapkan peta Bu Shri Mulyani dan BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan,” kata Eric.

Selain itu, Eric sadar seluruh BUMN selalu berhubungan dengan Kementerian BUMN. Menurut Eric, hal ini menjadi masukan untuk perbaikan.

“Kadang-kadang kalau dibilang BUMN, yang dimaksud langsung adalah Kementerian BUMN. Tapi ini bagian dari upaya kita dan Menteri Keuangan untuk selalu bersinergi untuk berkembang,” ujarnya.

Di antara 17 perusahaan penerima PMN TA 2024 tersebut terdapat tiga BUMN yang mengalami kendala keuangan seperti PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), PT Bio Farma (Persero). ) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang saat ini sedang diperiksa terkait kasus korupsi.

Varuna dan Bio Pharma masing-masing menerima Rp 24,12 miliar dan Rp 68 miliar dalam bentuk PMN kepemilikan negara (BMN) non tunai. Sedangkan LPEI mendapat PMN Rp5 triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours