Erick Thohir: Timnas perlu dana besar untuk kesinambungan program

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan timnas Indonesia dari segala usia, termasuk putri, membutuhkan dana operasional yang besar untuk menjalankan program berkelanjutan dalam merevitalisasi kesuksesan sepak bola nasional.

“Program PSSI bukan program ‘kejutan’, tapi program kontinuitas, sehingga timnas kadang tidak menang, kadang kalah. Kami ingin memberikan hasil terbaik secara konsisten,” kata Erick di Jakarta, Jumat.

Pria yang juga menjabat Menteri BUMN ini mengatakan PSSI membutuhkan dana sekitar Rp 800 miliar setiap tahunnya untuk menjalankan aktivitas seluruh tim nasional.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PSSI melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), perusahaan yang 95 persen sahamnya dimiliki PSSI dan sisanya dimiliki Yayasan Pelayanan Sepak Bola Indonesia, terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga pemerintah. sektor swasta.

“Saya senang sekali kalau kita bisa bersama-sama membangun sepak bola. Bukan hanya pemerintah dan BUMN, sekarang banyak pihak swasta yang mendukung karena membangun sepak bola itu mahal,” kata Erick.

Sejauh ini, lanjutnya, PSSI telah mengumpulkan dana untuk timnas kurang lebih Rp 400 miliar.

Jumlah tersebut, jelas Erick, diperoleh dari hak siar televisi senilai sekitar 70 miliar. Rp, Bank Mandiri 80 miliar. Rp, negara 120 miliar. Rp, pendapatan dari penjualan tiket per pesta dan 100 miliar IDR dari pihak swasta.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kedelapan kiri) melakukan selebrasi bersama beberapa pemain sepak bola nasional Indonesia, pelatih tim, dan manajer tim usai mengalahkan timnas Thailand pada laga final Kejuaraan ASEAN Putra U-19 atau Piala AFF U-19 di Gelora Bung Tomo Stadion, Surabaya , Jawa Timur Senin (29/7/2024). Indonesia menang dengan skor 1-0 dan menjadi juara turnamen tersebut. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

“Totalnya mungkin hanya di atas Rp 400 miliar, tapi cukup bagus. Saat ini manajemen PSSI transparan dan tidak ada ‘markup’. Kami benar-benar memperhitungkan semua biaya agar uang yang terkumpul untuk program, bukan kepada individu,” katanya.

Erick Thohir mengatakan, anggaran terbesar timnas biasanya saat skuad Garuda melakukan perjalanan antar negara, baik untuk latihan maupun kompetisi.

Meski demikian, pria 54 tahun itu menegaskan, harga yang dibayarkan PSSI selama ini sebanding dengan hasil yang diraih.

“Semua senang karena programnya benar-benar berjalan dan transparan,” kata Erick.

Dalam kesempatan yang sama, CEO PT GSI Marsal Masita menyatakan sejauh ini sudah ada 18 perusahaan dan 24 brand yang mempercayakan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir untuk membangun sepakbola nasional.

Jumat pekan lalu, PSSI menjalin kerja sama bisnis selama dua tahun dengan perusahaan swasta PT Bintang Toedjoe melalui merek minumannya, ExtraJoss.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours