ESDM: Butuh investasi 14,2 miliar dolar AS pacu listrik EBT 8,2 GW

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Kementerian Energi dan Mineral (ESDM) menyatakan Indonesia membutuhkan investasi sebesar 14,2 miliar dolar AS pada tahun 2025 untuk meningkatkan kapasitas produksi energi terbarukan (EBT) menjadi 8,2 gigawatt (GW).

“Kita memerlukan investasi tahun depan (2025) sebesar 14,2 miliar dollar AS untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan menjadi 8,2 gigawatt. Kita bisa meningkatkan bauran energi terbarukan tahun depan sebesar 13 hingga 21 persen,” kata Dirjen Energi Terbarukan. Energi dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dijelaskannya, banyak sumber energi terbarukan di Indonesia yang mempunyai daya cukup dan melimpah untuk dijadikan sumber listrik, yaitu solar 3.294 gigawatt, tenaga angin 155 gigawatt, air 95 gigawatt, arus laut 63 gigawatt, arus laut 63 gigawatt, dan arus laut 63 gigawatt. biofuel, 23 gigawatt energi panas bumi.

Menurutnya, kelompoknya juga telah menyediakan sumber energi panas bumi yang memiliki potensi besar dan berperan penting dalam mencapai nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE) bagi investor.

“Jadi memang butuh biaya besar, tapi bukan tidak mungkin,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia berencana menetapkan lima wilayah kerja panas bumi pada tahun 2025 untuk Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE), yaitu Gunung Lawu, Sipoholo Ria-Ria, Cubadak-Panti, Telaga Ranu dan Wapsalit.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendorong stabilitas investasi ketenagalistrikan pada ajang internasional The 7th Indonesia-China Energy Forum (ICEF) di Badung, Bali, Selasa (3/9). Menurutnya, Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas investasi Tiongkok di Tanah Air agar dapat terus beroperasi secara efisien. “Saya menawarkan banyak peluang kepada rekan-rekan investor Tiongkok yang bisa kita kembangkan bersama. Di sinilah kita bertemu untuk mencari struktur yang tepat untuk pengembangan bisnis bersama,” kata Bahlil saat membuka ICEF ke-7 seperti dikutip dari rilis di Jakarta, Selasa. 3/9). Baca Juga: Indonesia Capai Perjanjian Strategis Bisnis, Kesehatan, EBT Baca Juga: Pengembangan EBT Perlu Lebih Banyak Intervensi Pemerintah

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours