ESDM sebut tiga kerja sama teknologi pacu produksi migas

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan saat ini terdapat tiga kerja sama di bidang teknologi yang dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk mengoptimalkan produksi minyak dan gas (migas) di Indonesia. negara. Direktur Pengembangan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto di Jakarta, Sabtu menjelaskan, ketiga kerja sama tersebut antara lain Enhanced Oil Recovery (EOR) Pertamina di blok Rokan khususnya lapangan Minas, Petrochina di blok Rokan, serta kerja sama dengan Sinopec. di lima kemungkinan lapangan Pertamina.

“Usai pertemuan ICEF dan pembicaraan teknis, koperasi Pertamina membuka ruang kerja sama optimalisasi produksi dengan mitra. Rencananya akan menjajaki kerja sama operasi Pertamina (KSO) dengan Petrochina di lapangan Minas-F,” ujarnya. katanya

Ariana mengatakan, untuk tahap awal EOR Pertama di kawasan Minas-A, tujuannya mulai dilakukan penyuntikan bahan kimia pada tahun depan. Sedangkan produksi skala penuh di kawasan Minas-B hingga Area-E direncanakan mulai berproduksi pada tahun 2030.

Sementara untuk kerja sama di lima lapangan potensial Pertamina di Rantau, Jirak, Tanjung, Pamusian, dan Zulu, tim teknis perseroan telah melakukan kajian teknologi di China pada bulan lalu.

Selain itu, pihaknya juga membuka data migas dari Pertamina ke Sinopec yang didukung ESDM dan SKK Migas, dan tengah menjajaki insentif untuk EOR.

“Kami mulai bersama-sama merancang ketentuan teknis antara ESDM dan SKK Migas agar penerapan EOR bisa kita dorong menjadi lebih menarik,” kata Ariana.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya menyiapkan tiga strategi untuk menekan porsi biaya impor minyak dan gas (migas) dalam negeri, mengingat potensi sumber daya mineral Indonesia masih besar. .

Strategi tersebut antara lain mengoptimalkan produksi minyak melalui teknologi, mengaktifkan kembali sumur-sumur yang menganggur, dan melakukan eksplorasi migas, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Baca Juga: PHE ONWJ Memulai Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX untuk Meningkatkan Produksi. Baca juga: SKK Migas mencatat rekor produksi gas terbaru yang mencapai 7,399 juta MMSCFD. Baca juga: SKK Migas optimis mencapai target produksi gas sebesar 12 MMSCFD pada tahun 2030.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours