Estetika tarian Bianca dengan sepatu roda

Estimated read time 4 min read

Pidie (ANTARA) – Di antara kontingen sepatu roda gaya bebas Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang hadir di Pidie Convention Hall, Pidie, Jakarta, atlet sepatu roda Jakarta Bianca Adelyn Salim menjadi yang terkecil, namun memiliki pesaing tersendiri. Berbeda jauh dalam usia.

Bianca Adelyn Salim berjalan dengan tenang ke tengah lapangan. Sementara musik dimainkan melalui kelompok instrumen, La Serenissima memainkan “Vivaldi’s The Four Seasons: Concerto L’Inverno in F minor”, langkah Bianca dalam balutan gaun balerinanya memainkan panggung utama seperti balerina di atas sepatu roda hingga bersinar.

Atlet berusia sepuluh tahun itu seolah menjelma dalam penampilan Antonio Vivaldi yang memainkan konser besar. Penampilan Bianca yang berlangsung selama 4 menit langsung disambut tepuk tangan meriah penonton.

Bianca pun sadar kini telah mencuri perhatian ratusan pasang mata di auditorium Pidie, terutama perhatian para juri. Senang sekali karena cap saya berhasil, kata Bianca usai tampil di nomor gaya bebas putri, nomor baru di kompetisi PON.

Bianca dan sepatu roda

Bianca tidak memiliki keluarga dan fokus mengejar karir sebagai roller skater. Perkenalannya dengan sepatu roda bermula dari sebuah lelucon ketika ia melihat adiknya bermain sepatu roda seperti anak-anak kebanyakan.

“Jadi sebenarnya kakaknya hanya bermain sepatu roda dan menyukainya seperti anak-anak lain, tapi saat itu Bianca belum pernah melihat siapa pun, dia langsung melihat bahwa bermain sepatu roda itu bagus. “Tidak” sebenarnya punya keluarga atlet. ,” kata Yenny Fransiska, ibunda Bianca. Pelatih freestyle skating DKI Jakarta Jonathan (kiri) memberikan wejangan kepada atletnya Bianca Adelyn Salim di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Di antara gambar / Muhammad Ramadhan / aduh.

Yenny Fransiska bercerita, Bianca yang saat itu berusia 6 tahun, awalnya berlatih di rumah untuk bersenang-senang seperti kakak perempuannya. Namun saat tak sengaja masuk ke kawasan SCBD, Bianca melihat banyak anak seusianya bermain sepatu roda di bawah bimbingan Cross Roller Club.

Tak lama kemudian, Yenny mendukung langkah Bianca bergabung dengan klub tersebut untuk terus mengembangkan potensi dirinya.

“Sekitar dua minggu setelah kami membeli sepatu roda, kami berjalan-jalan di sekitar SCBD Jakarta. Kami melihat ada klub sepatu roda bernama Cross Roller Club. Saya masih bingung saat itu dan ternyata ada klub sepatu roda. Saya baru tahu ya, setelah itu didaftarkan. “Sampai sekarang dia di Cross Roller Club,” kata Yenny.

Perjalanan Bianca dan sepatu roda bukan berarti langsung bermain gaya bebas. Bianca mengawali persaingan di nomor sprint dan mampu meraih sejumlah hasil memuaskan dengan menjadi runner-up sprint 100m dan 200m di Turnamen Pemula Puteri Jakarta Open 2021 2021.

Kemudian Bianca yang mengungkapkan hobinya menari, melakukan nomor gaya bebas karena suka menari. Sorotan tahun lalu, Bianca menjadi juara Freestyle Classic Slalom Junior Women 2023 Kejurnas Indonesia.

Next: Jakarta berikutnya Berikutnya Jakarta terbaru

Yenny mengungkapkan, Bianca dilatih sepatu roda tanpa niat menjadi atlet profesional. Hal ini dilakukan hanya sebagai hobi.

Pelatih Bianca di Cross Roller Club kerap mengirimkannya untuk berlaga di berbagai kompetisi, hingga Bianca masuk dalam daftar peserta kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Sekitar dua tahun yang lalu ada seleksi untuk tokoh gaya bebas, saat itu yang pertama Lady’s Cup. Nah, saat itu Bianca berada di peringkat keempat, tapi lolos ke babak selanjutnya, lalu setahun yang lalu ada babak seleksi untuk nomor tersebut. PON, jadi dia masuk. “Kalau juara kedua berarti bisa ke PON,” kata Yenny.

Dengan meraih medali perak di BK-PON, Bianca terpanggil untuk mengikuti PON Aceh-Sumut 2024. Panggilan tersebut juga menjadikannya sebagai peserta termuda asal Jakarta saat ini di multievent yang digelar empat tahun sekali tersebut. . Pemain sepatu roda DKI Jakarta Bianca Adelyn Salim melakukan trik pada pertandingan slalom klasik putri PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Venue Sepatu Roda Pantai Pelangi, Kecamatan Sigli, Pidie, Aceh, Selasa (17/9/2024). Medali emas diraih pemain Jawa Timur Kartika Winna Shafira, disusul pemain DKI Jakarta Bianca Adelyn Salim yang meraih medali perak, dan pemain Jawa Barat Fahra Azqyanka meraih medali perunggu. Antara gambar/Syifa Yulinnas/aww. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS) Di usianya yang baru 10 tahun, Bianca tampak sudah menunjukkan bakat alaminya di PON 2024. Usai tampil sebagai balerina, Bianca mempersembahkan medali perak untuk Jakarta.

Debut Bianca sukses setelah ia mengumpulkan total 379 poin yang didapat dari penilaian lima juri. Bianca baru saja kalah dari Jawa Timur, Kartika Winna Shafira yang mengumpulkan total 394 poin. Sedangkan podium terakhir disegel oleh kontingen Jabar oleh Fahra Azqyanka yang memperoleh total 365 poin.

Perjalanan Bianca masih panjang dalam sepatu roda gaya bebas. Kedepannya, Bianca berharap bisa membela Indonesia untuk ikut serta dalam Olimpiade saat kompetisi sepatu roda dimulai.

“Saya ingin berkompetisi di Olimpiade. Saya ingin berkompetisi di Olimpiade di masa depan,” kata Bianca.

Sebagai orang tua, Yenny tentu mendukung setiap langkah yang coba dilakukan Bianca dalam kariernya ke depan.

“Tentu kami akan dukung, kalau tidak salah mungkin sampai saat ini belum ada kompetisi sepatu roda di olimpiade, tapi kami sedang mengupayakannya, tapi Bianca masih mencari kompetisi internasional seperti olimpiade… Kami akan terus mendukungnya hingga ia terus maju, kalau bisa di kancah internasional,” kata Yenny.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours