Evaluasi tim, Borneo Hornbills rombak staf kepelatihan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Burung Enggang Kalimantan melakukan perombakan staf kepelatihan setelah tim asal Kalimantan itu tersingkir di babak pertama playoff IBL 2024.

Meski mampu masuk tabel kompetisi untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir, tim asal Kalimantan ini memutuskan melakukan perubahan besar dalam cara latihan di penghujung musim kompetisi.

Berdasarkan laman resmi IBL, langkah pertama yang diambil manajemen adalah pergantian posisi manajer klub. Pada tahun 2023, posisi tersebut akan dijabat oleh Randy Putrama, namun pada tahun 2024 akan digantikan oleh Andromeda Manuputi.

Randy mengubah perannya dan menjadi analis statistik di staf pengajar. Menariknya, Andromeda merupakan kakak dari aktor Rajavali Medan Cassiopeia Thomas Manuputti. Namun, Andromeda berpisah dengan tim ini setelah satu musim.

Selain pergantian manajer, manajemen Borneo juga memutuskan tidak memperpanjang kontrak empat pelatih sekaligus. Mereka adalah Erfan Leo Ricardo, Juditya Perdana, Ahmad Junaedi dan Rimbun Maruli Tua Siddauruk. Keempatnya tidak akan muncul dalam daftar staf Borneo untuk musim depan.

Erfan Leo Ricardo telah menjadi fisioterapis Borneo sejak klub tersebut pertama kali memasuki liga profesional pada tahun 2022, dengan Juditja Perdana menjabat sebagai pelatih Strength and Conditioning (S&C), serta asisten pelatih Rimbun Maruli Tua Siddauruk.

Ketiga pelatih ini sudah menjadi bagian tim sejak masa kepelatihan Thondi Raja Sailendra. Kini, Ahmad Junaedi baru bergabung pada tahun 2023 sebagai analis dan akan bertahan hingga akhir musim 2024.

Dengan kepergian lima personel kunci, termasuk manajer dan empat pelatih, Rangkong Kalimantan nampaknya bersiap membangun kembali timnya dari awal. Pada Mei lalu, daftar final mengungkapkan posisi manajer tim diisi oleh Ridwan Eka Saputra, Ismael sang pelatih kepala, Danny Mulia Kusuma sebagai asisten pelatih, dan Blasius Jaya Sabda Kusuma sebagai perawat.

Perubahan besar ini menunjukkan niat Rangkong Kalimantan untuk mencapai empat target yang ditetapkan pada tahun 2024. Meski kompetisi IBL 2024 merupakan musim yang sulit bagi Kalimantan.

Sebelumnya, Borneo juga melepas pemain asing Jamar Andre Johnson setelah mereka melakukan peninjauan bersama usai mendapat kartu kuning di babak playoff IBL 2024 yang mempertemukan Borneo setelah keputusan tersebut. Perusahaan berencana meningkatkan performanya di tahun 2023.

Jamar, peraih dua kali MVP IBL, mampu meningkatkan performa tim di klasemen. Namun performa yang ditampilkan belum cukup tangguh untuk mengantarkan tim bersaing di puncak klasemen IBL.

Jamar memainkan 26 pertandingan di musim reguler dan rata-rata mencetak 10,6 poin, 6,2 rebound, 2,3 assist, dan 1,2 poin. Kemudian dalam tiga pertandingan, Jamar mengumpulkan 17 poin, 6 poin, 2,3 poin, dan 1,3 poin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours