Jakarta (ANTARA) – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) terus memperluas kemitraan global dengan menandatangani nota kesepahaman dengan Karolinska Institutet, institusi kesehatan ternama asal Swedia, di Stockholm pada Rabu.
Kesepakatan tersebut menunjukkan komitmen Unair dan Karolinska Institutet dalam menjalin kerjasama penelitian, termasuk program yang memungkinkan mahasiswa doktoral melakukan penelitian bersama di Indonesia.
“Langkah ini turut memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Swedia Kamapradipt Isnomo dalam keterangan tertulisnya.
Dubes Kama menyambut baik kemajuan Unair dalam menjalin kemitraan multi-tahun dengan Carl Bennett AB, yang akan mendanai program kerja sama empat tahun sebesar SEK 8 juta (sekitar R12,5 miliar).
Program ini melibatkan penempatan kembar dan penelitian kritis oleh mahasiswa doktoral, termasuk perawatan neonatal.
Kerja sama dengan Swedia ini juga menegaskan komitmen Unair dalam meningkatkan kesehatan global melalui kemitraan strategis dan upaya kolaboratif.
Dubes Kama Unair berharap kerja sama antara Fakultas Kedokteran, Karolinska Institute dan perusahaan bioteknologi di Swedia akan membuka jalan bagi pencapaian baru di bidang pendidikan dan penelitian kedokteran.
Dalam rangka semakin mempererat hubungan internasional, Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Dr.Unair. Budi Santoso, dr. SpOG dan timnya mengunjungi kantor AroCell AB (AROC) dan IDL Biotech AB di Stockholm pada Selasa (18.06).
Kunjungan ini memberikan dasar untuk diskusi mendalam mengenai potensi kolaborasi ilmiah di bidang bakteriologi dan uro-onkologi, dan juga menyoroti pentingnya sinergi akademisi-industri dalam mendorong inovasi.
“Kolaborasi dengan para pemimpin industri seperti AroCell dan IDL Biotech memungkinkan kami mewujudkan solusi praktis yang dapat memberikan dampak signifikan pada layanan kesehatan,” kata profesor tersebut. menjadi
+ There are no comments
Add yours