Ferrari Bertenaga Listrik Ketangkap Basah Ngebut di Jalan

Estimated read time 2 min read

MILAN – Pada tahun 2019, Ferrari mengumumkan bahwa mereka tidak akan meluncurkan mobil listrik pertamanya hingga pertengahan dekade ini.

Namun ketua perusahaan John Elkann mengatakan mobil tersebut akan dirilis pada tahun 2025 dan akan diperkenalkan secara resmi pada akhir tahun depan.

Baru-baru ini, mobil tersebut terlihat sedang diuji untuk pertama kalinya dalam kamuflase yang dilihat oleh Derek Cornelissen dan tampaknya itu adalah hatchback ukuran penuh.

Seperti dilansir Moto1, seperti terlihat di Maranello, mobil tersebut tampak menggunakan modifikasi bodi turunan Maserati Levante.

Namun, Anda dapat melihat dengan jelas lampu depannya seolah-olah berasal dari Ferrari Roma, dan Anda juga dapat melihat desain samping baru yang sporty.

Selain itu, di bagian belakang, empat spoiler yang menggantung di sudut bemper belakang terlihat palsu.

Selain itu, terdapat beberapa stiker tegangan tinggi berwarna kuning di beberapa bagian kendaraan uji yang menandakan sedang dilakukan pengujian EV.

Ini bukan pertama kalinya produsen mobil menambahkan knalpot komposit ke prototipe EV, seperti yang telah dilakukan Porsche selama beberapa waktu dengan Boxster listrik.

Hanya karena Ferrari akan menggunakan bodi Levante bukan berarti Purosangu bermesin V-12 akan mendapat opsi listrik.

Ferrari tidak mengungkapkan lokasi EV tersebut, namun akan dibangun di pabrik baru (Electronic Building) yang dibuka di kantor pusatnya di Maranello.

Ferrari telah berjanji bahwa mobil listrik pertama akan mengeluarkan suara “nyata”, dan akan dijual dengan harga lebih dari $500.000, namun CEO Benedetto Vigna menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.

Dia juga menolak perkiraan bahwa fasilitas baru ini akan meningkatkan produksi tahunan dari 14.000 menjadi 20.000 kendaraan.

Meski Ferrari sedang berada di awal era listrik, mereka berencana menjual mobil V-12 selama mungkin.

Emanuel Carando, kepala pemasaran produk, baru-baru ini mengatakan mesin 12 silinder tersebut akan terus diproduksi hingga dihentikan.

Namun, pabrikan asing Italia memproyeksikan kendaraan ICE murni hanya akan menyumbang 20 persen penjualan tahunan pada tahun 2030.

Sekitar 40 persennya adalah kendaraan hibrida plug-in, dan 40 persen sisanya adalah kendaraan listrik.

Sementara itu, pengiriman kendaraan listrik berukuran besar diperkirakan mencapai lima persen pada tahun 2026.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours